Laman

Cari Blog Ini

Senin, 20 Februari 2012

OTOTIPS Tentang Motor

Aprohdite_Glen 11-02-2012, 02:52 PM All About Oli Motor Waspada Efek Gonta-Ganti Penggunaan Oli Pada Motor Anda! Bicara soal pelumas mesin motor, ternyata cukup banyak motormania yang masih bingung. Tak heran kalau redaksi kerap dibanjiri pertanyaan seputar oli. Seperti apa efeknya terhadap mesin bila suka gonta-ganti oli. Lalu bagaimana cara yang benar jika ingin mengganti oli dengan merek lain. Trus seperti apa dampaknya bila menggunakan oli mobil di motor dan sebagainya. Nah, biar lebih detail, kami coba membuat beberapa draft pertanyaan seputar oli motor ini. Kemudian kami coba minta bantuan ahlinya untuk menjelaskannya buat Anda. Namun di edisi minggu ini, akan dibahas lebih dulu soal efek jangka pendek maupun jangka panjang terhadap mesin bila sering gonta-ganti oli merek lain. Sebaiknya lakukan flushing dulu sebelum menuang oli baru dengan merek berbeda Soal yang paling sering dilontarkan pembaca OTOMOTIF ini, M. Abidin, Manager Technical Department Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) mengatakan bahwa tidak akan terlalu berdampak negatif terhadap mesin. Dengan catatan selama grade dan kelasnya sama. “Namun sebaiknya gunakan merek yang setara di pasaran. Dan perlu dipahami bahwa fungsi oli bukan hanya sebagai pelumas. Tapi juga sebagai perendah efek gesekan, untuk mendinginkan, sebagai penyekat/sealing, buffer (penahan impact yang besar) atau stress dissipation, mencegah karat serta membersihkan kotoran di dalam mesin,” tambahnya. Sedang tanggapan dari Sarwono Edhi, Tecnical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), bilang dalam pemilihan oli hendaknya memperhatikan spesifikasi untuk mesin motor dimaksud. “Mulai SAE, API Service serta JASO-nya,” ujar Edhi. Akan tetapi, lanjut Edhi, tiap produsen terkadang punya tambahan aditif tertentu untuk menunjang performa dari oli tersebut. Sehingga ia menyarankan hendaknya konsumen tidak sering menggonta-ganti oli beda merek. Karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kinerja oli tersebut terhadap mesin. Reiner Sitorus, Senior Manager Spare Parts & Service Dept. Marketing Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pun senada Edhi. “Soalnya dikhawatirkan kalau formula aditifnya berlainan, ketika tercampur (oli lama dengan oli baru beda merek) akan membuat kinerja oli barunya jadi tak sempurna. Boleh-boleh saja sih ganti oli lain merek. Asalkan speknya sesuai dan sebelum menuang oli baru, yang lama sebaiknya di-flush lebih dulu,” saran Reiner. Lantas apa efeknya bila menggunakan oli dengan grade yang tidak sesuai (lebih rendah atau lebih tinggi) dari anjuran pabrik? Kata Abidin, pabrikan pastinya punya tujuan tertentu dalam merekomendasi mesin hasil produksinya dengan oli yang direkomendasi. Perhatikan spek oli yang hendak ditebus dengan teliti. Mulai dari API Service, SAE maupun JASO-nya “Pengaruh paling terasa adalah ‘konsumsi oli’ dan dampak penggunaan oli terhadap konsumsi bahan bakar. Namun grade rendah belum tentu gak cocok. Tergantung peruntukan mesin itu sendiri. Sebalik grade lebih tinggi juga belum tentu cocok,” tambah Abidin. Hal tersebut, lanjutnya, belajar dari kasus keluhan konsumen yang pihaknya alami. "Konsumen kami itu memiliki mobil Eropa pengguna oli bermerek terkenal. Sisa oli mobilnya itu digunakan untuk sepeda motor sportnya. Tapi akibatnya motor tidak bisa ‘lari’ lantaran kopling selip. Karena oli mahal untuk mobil biasanya terdapat Logo ‘DONUT’ yang bertuliskan ‘CONSERVING II’. Itu artinya kadar additive (teflon), persentasenya lebih banyak dari oli biasa. Dampaknya pada kopling sepeda motor bebek atau sport yang terendam, akan selip karena tidak dirancang menggunakan oli tersebut,” tutur Abidin. Lain halnya yang dikatakan Edhi. “Oli dirancang untuk mesin tertentu yang disesuaikan dengan toleransi celah antar part, suhu yang bekerja dan beban kerja dari mesin tersebut. Apabila grade oli tersebut tidak sesuai dikhawatirkan bisa berpegaruh terhadap kinerja dari mesin tersebut,” tukasnya. "Grade biasanya menentukan oli tersebut cocoknya untuk mesin seperti apa. Soalnya makin ke sini mesin dirancang makin presisi. Sehingga butuh oli dengan grade yang sesuai peruntukkannya. Sebab kalau pakai oli yang diperuntukkan buat mesin motor keluaran lama, bisa berdampak negatif pada mesin itu sendiri ," timpal Reiner. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152406994813293/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 02:54 PM TIPS CARA MENGISI BENSIN/BAHAN BAKAR KENDARAAN ANDA Seorang teman mengirimkan catatan seperti tertulis di bawah ini: Saya tidak tahu berapa sebenarnya anda membayar saat mengisi bensin………tetapi di sini, di Durban, harga bahan bakar juga mahal. Saya telah bekerja di bidang bahan bakar/bensin selama 31 tahun, sehingga saya bisa memberikan beberapa cara agar uang anda menjadi lebih berharga untuk setiap liter bahan bakar yang anda beli. Di Marian Hill Pipeline tempat saya bekerja di Durban, dalam waktu 24 jam kami memompakan/menyalurkan kurang lebih 4 juta liter. Satu hari solar, hari berikutnya bahan bakar pesawat jet dan bensin, LRP dan Unleaded. Kami di sini mempunyai tanki penyimpanan sebanyak 34 dengan kapasitas seluruhnya 16.800.000 liter. BELILAH BAHAN BAKAR ATAU ISILAH MOBIL ATAU MOTOR ANDA DENGAN BAHAN BAKAR PADA WAKTU HARI MASIH PAGI KETIKA TEMPERATUR TANAH MASIH DINGIN. Ingat bahwa semua SPBU mempunyai tanki penyimpanan di bawah tanah. Semakin dingin tanahnya maka semakin padat/kental bahan bakarnya. Jika temperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakarnya akan mengembang. Jadi jika membeli bahan bakar pada siang hari atau petang hari……..sebenarnya bahan bakar yang diisikan ke dalam tanki kendaraan anda jelas lebih sedikit dibanding jumlah liter yang anda beli. Dalam business perminyakan, gravity yang spesifik dan temperatur bensin, diesel dan bahan bakar pesawat jet, ethanol dan produk minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1 derajat merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam business ini. Tetapi SPBU tidak memberikan ganti rugi/kompensasi karena temperatur. SALAH SATU YANG PALING PENTING ADALAH ISI BAHAN BAKAR SAAT TANKI KENDARAAN ANDA MASIH SETENGAH PENUH. Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tanki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tanki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan. Tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita sebut atap yang mengapung yang berfungsi sebagai clearance zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi. Tidak seperti SPBU, tempat saya bekerja di sini setiap truck yang kami muati ada ganti rugi/kompensasi karena temperatur, sehingga setiap liter yang dibeli jumlahnya benar-benar sesuai/tepat. YANG PERLU DIINGAT LAGI, JANGAN ISI BENSIN JIKA ADA TRUK BAHAN BAKAR SEDANG MENGISI TANKI PENYIMPANAN Hampir pasti bensin/solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truck ke tanki penyimpanan, dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan yang teraduk naik dan terikut masuk ke tanki kendaraan anda. Saya berharap hal ini akan menolong anda untuk mendapatkan nilai yang maksimal dari rupiah yang anda gunakan untuk membeli bensin. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/287337254653599/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 02:55 PM Setting Knalpot Racing, Fokus di Karburator dan Celah Klep! Pakai knalpot racing yang banyak dijual di pasaran, bisa aja langsung pasang. Mesin tetap bisa hidup dan juga dapat dipakai jalan. Namun lebih baik seting dulu agar perfoma lebih bagus. Sebab terkadang mesin jadi lemot di rpm bawah dan atas, timbul gejala ngilitik hingga terjadi letupan saat gas ditutup. Sendangkan munculnya gejala seperti itu, karena konstruksi beda dengan standar. Terutama volume pada pipa dan tabung silencer yang dipengaruhi panjang, lebar hingga susunan sekat yang ada di tabung. Karena berubah bentuk, otomatis tendangan balik gas buang di perut knalpot ke ruang bakar tekanannya jadi berbeda. Makanya perlu penyesuaian di bagian komponen penyuplai gas bakar, terutama setingan karburator,” terang Marsudi mekanik yang kini gabung di tim Honda Denso Castrol NHK Jayadi Racing Team. Untuk melakukan seting karbuartor juga tidak asal ganti komponen. Apalagi sekadar ganti knalpot racing tanpa ada bagian mesin yang ikut dimodifikasi. Marsudi bilang, cukup atur sekrup aliran udara. Atau naikkan spuyer main-jet 1 atau 2 step sesuai kebutuhan. Itu pun kalau perlu. Lanjut Marsudi, untuk setelan sekrup udara baiknya sedikit ditutup. Sementara kalau untuk standar biasa pakai ukuran 1½ putaran balik dari posisi tertutup, dengan menggunakan knalpot racing yang lebih plong coba dibikin 1¼ putaran balik. “Penyempitan aliran udara di lubang karbu lewat setelan sekrup udara, dimaksudkan agar mesin tidak gampang meletup ketiga grip gas tertutup. Sebab dalam kondisi itu di mana knalpot sudah plong, bensin jadi lebih sedikit daripada udara. Makanya dipersempit lagi agar bensin jadi lebih banyak. Letupan pun berkurang,” wantinya. Selain seting sekrup udara. Untuk memaksimalkan tenaga di gasingan atas, di mana perut knalpot sudah lega dan butuh tendangan balik lebih kuat, Marsudi menyarakan untuk mengatur ulang spuyer main-jet. “Biasanya sih aliran gas bakar diperbesar. Caranya, dengan menaikkan ukuran spuyer main-jet 1 atau 2 step. Peningkatan ini tentu harus disesuakan dengan kebutuhan. Caranya bisa dilihat dari hasil pembakaran. Seperti, kepala busi jangan terlalu putih atau hitam sekali,” lanjut mantan intruktur sekolah mekanik HMTC Jakarta. Setelah karburator di seting ulang, penyesuaian lainnya bisa dengan mengatur setelan klep. Tapi kata Marsudi, setelan klep lebih ditujukan untuk memaksimalkan tenaga di rpm bawah atau atas, juga menyesuaikan kondisi cuaca di sekitar. Misalkan ingin kejar torsi, saran Marsudi setelan klep bisa dibikin renggang dari ukuran standar. Apalagi kalau suhu di sekitar tempat tinggal pemilik motor cenderung dingin. Sebaliknya kalau tenaga mesin ingin kerjar rpm atas. “Kondisi ini bisa diakali dengan menyeting setelan klep lebih rapat dari ukuran standar, agar gas bakar lebih deras masuk ke dapur pacu. Tambah lagi jika kondisi sekitar cenderung panas. Setingan ini lebih aman,” imbuh Marsudi. Terakhir, untuk aliran udara disarankan Marsudi agar tetap menggunakan filter udara asli atau bisa juga pakai saringan udara variasi. Sebab kalau plong, khawatir karburator cepat kotor apalagi tipe vakum yang terkenal rawan gesekan. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/167078646679461/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 02:56 PM Langkah Pasang Stiker, Merekat Kuat Juga Gampang Di Lepas Pasang stiker biasa atau cutting sticker di motor, bagi orang awam memang biasa. Tinggal pisahkan kertas pelindung dibaliknya, stiker pun bisa dipasang. Meski kelihatan mudah, namun apakah hasil dan nilai estika pemasangan stiker sudah layak dilihat. “Belum lagi kalau ada masalah pemasangan, entah itu miring atau salah gambar. Selain susah dicopot, permukaan jadi kotor dan mempersulit pemasangan kembali,” ujar Sholahuddien Fauzy alis Pay dari Pay Air Grafix (PAG). Kalau enggak pengin itu terjadi, ada baiknya ikut saran Pay. Kebetulan pria yang paham cutting sticker ini, mau bagi ilmunya ke pemilik motor yang mau pasang peranti pemanis tunggangan. Berikut ini trik yang mesti dilakuan. Tapi, siapkan dulu stiker yang mau dipasang, wax (lapisan film), air campur sampo, penyeka air berbahan karet halus serta hot gun bila ingin memasang stiker bagian yang sulit. Seperti di sudut atau bagian permukaan yang bergelembung. Kalau sudah siap, cuci dulu permukaan yang mau dipasang stiker. “Setelah bersih, olesi sedikit wax yang berfungsi menghaluskan permukaan agar stiker yang mau dipakai lama mudah dilepas kembali,” imbuh Pay dari di Jl. Raya Jatiwaringin, Setia II, No. 66, Jakarta Timur. Lanjut semprotkan air sampo ke permukaannya. Baru deh stiker dipasang ke posisinya. Namun bila posisinya belum pas, stiker masih bisa digeser. Dan jika sudah benar, seka atau keringkan air sampo tadi pakai penyeka hingga kering dan stiker sudah benar melekat. Di posisi sulit macam lekukan, biasanya dibantu hot gun. “Ini untuk melemaskan stiker agar melekat di bagian yang sulit,” jelas brother yang bisa diajak ngomong di (021) 91997833. Jangan Salah Tempat Tidak semua stiker bisa pasang di sembarang tempat. Apalagi di motor yang banyak komponen dengan beragam material. Pasti ada bagian komponen yang panas, juga ada yang permukaannya tidak halus. Meski bisa dipasangi stiker, biasanya kemampuannya tidak tahan lama. Kadang enggak mau nempel, jadi keras dan gampang ngelotok. “Paling riskan sih di bagian mesin yang temperaturnya tidak stabil. Apalagi knalpot, jelas panasanya melebihi mesin. Kalau pun bisa pasang stiker, kualitasnya enggak boleh sembarang. Dan biasanya, walaupun pakai stiker bagus kalau kelamaan biasanya susah dicopot,” timpal Boedhy Soesanto Graphic Designer Champ Stiker di Jl. Basuki Rahmat 7, Cipinang Muara, Jakarta Timur. Selain itu jangan coba pasang stiker di cover bodi mentah, seperti di bagian bordes atau cover jok skubek. Kata Boedhy, stiker sulit melekat lantaran permukaannya kasar atau kulit jeruk. Kalau dipaksa, biasanya gampang lepas. Lebih Baik Konsultasi Seperti dibahas di awal, pasang stiker bukan cuma hasil yang baik dan punya nilai estetika. Sebab kalau cuma sekadar pasang, kadang pemilik motor juga yang akan kena rugi. Rugi karena gagal dipasang dan harus beli lagi. Saran Pay yang juga piawai soal engraved art (seni gambar arsir), kalau mau hasilnya bagus dan tidak rugi mending coba dikonsultasikan dulu ke tukang stiker. Apalagi kalau tokonya juga sediakan alat untuk mendesain setiker. Semua bisa dibikin lebih mudah, cepat dan tidak rugi. “Dikonsultasikan dulu justru jauh lebih untung. Kita bisa bertanya-tanya gambar apa yang pantas untuk motor dimaksud. Bahkan kasih saran atau masukan, lihat hasil di komputer sebelum dieksekuasi dan yang pasti tidak perlu beli stiker berlebih atau kekurangan. Ditawar pun juga bisa,” pesan Pay lagi. Jadi jangan sungkan datang ke toko khusus atau langsung pada tukang stiker sekadar untuk konsultasi. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/167078403346152/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 02:59 PM Ciri-Ciri Klep Racing Sekarang eranya 4-tak. Klep memegang peranan penting untuk mengatur sirkulasi gas bakar. Namun untuk keperluan balap diperlukan klep racing. Tentunya punya ciri dan karakter berbeda dibanding klep standar. Lantas, apa aja perbedaannya? Klep racing tidak hanya enteng tapi juga tahan pukulan. Makanya dibuat dari bahan ringan. Seperti dari titanium. Namun bikin harganya menjadi tinggi. “Paling penting tahan magnet,” ungka Suwarno Harjo Setio, bos produsen klep TK. Karakter tahan magnet bisa mudah ditebak. Jika klep dekat magnet atau besi brani tidak akan nempel. “Sifat ini menguntungkan karena tidak mudah dihinggapi kotoran. Terutama serbuk atau geram besi,” jelas Koh Setio dari Polaris Variasi di Jl. Kebon Jeruk III, No. 51, Kota, Jakarta Barat. Klep tahan magnet cocok untuk katup buang. Sehingga kotoran sisa pembakaran tidak mudah hinggap di bagian itu. Soalnya akibat kotoran yang nempel itu menghalangi laju gas bakar. Bikin aliran tertahan dan merugikan. Disamping itu juga, klep racing punya batang kecil dan enteng. Sehingga tidak berat dan tidak banyak gesekan. “Makin besar batang klep, bikin gesekan gede dan mengurangi tenaga mesin,” tambah Koh Chandra, bos bengkel bubut Master Tjendana, Bandung. Dibutukan klep ringan juga ada hubungan dengan kerja pegas katup. Jika klep berat, kerja pegas makin berat. “Mempermudah terjadinya floating atau telat balik,” ungkap Chandra yang sedang mendambakan pasangan perkawinan baik hati itu. Lebih jauh Tomy Huang yang bos Bintang Racing Team kasih penjelasan. Batang klep kecil tidak hanya ringan gesekan dan enteng di bobot. Tapi, juga bikin bos klep jadi kecil dan tidak menghalangi aliran gas bakar di lubang porting. Lebih jelas lagi, klep racing bisa dilihat dari dimensinya. Paling sederhana bisa lihat dari payung klep. Sambungan antara payung dengan batang klep tidak terlalu gendut. Sudut yang lumayan tajam dimaksudkan agar tidak menghalangi aliran gas bakar. Paling penting lagi coba perhatikan batang klep dekat payung. Di sana dijumpai batang yang mengecil. “Dimaksudkan ketika klep membuka, batang kecil itu posisinya tepat di tengah lubang porting,” cerita Tomy yang belajar ilmu porting di Australia itu. Aong Permukaan Kasar Pada klep racing juga harus memperhatikan permukaan tertentu. Terutama pada bagian yang dialiri gas bakar. Posisinya pada bagian yang ada di lubang porting. Yaitu permukaan dalam payung dan batang klep bawah. Pada bagian ini harus kasar. Bisa dilihat dari klep TK. Pada bagian ini sangat kasar. “Dimaksudkan supaya gas bakar tidak mengembun dan kotoran gampang lepas. Kasarnya sama dengan lubang porting,” cerita Koh Setio yang riset klep sejak 1998 lalu itu. Permukaan kasar kebalikan dari sifat kaca yang halus. Bila disemprot gas misalnya, atau ditiup pakai mulut pasti jadi berembun. Ini sama dengan lubang porting jika dibikin kelewat halus. Makanya gunakan ampelas ukuran 1.000 untuk menggerusnya biar kasar. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/154071811313478/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:00 PM Cara Merawat Busi Motor Fungsi dari busi adalah sebagai alat untuk memercikkan api listrik guna membakar campuran gas pada ruang pembakaran. Percikan ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan olehignition coil. Tanpa percikan bunga api yang dihasilkan busi, mesin tidak akanbekerja. Agar mesin bekerja prima, sebaiknya anda rajin memperhatikan kondisi busi dengan cara membersihkannya dari kotoran dan sisa pelumas. Caranya: Buka penutup busi, periksa kondisinya apakah masih dalam keadan baik atau tidak Bersihkan daerah sekitar lubang busi dengan kain bersih Lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi, periksa kondisi businya. Jika busi kering dan berkerak abu-abu, itu tandanya pembakaran mesin motor anda masih berjalan baik.Namun jika busi terlihat basah dan keraknya berwarna hitam, artinya pembakaran didalm motor anda kurang sempurna. Untuk memudahkan pembersihan, rendamlah busi dalam bensin atau minyak tanah, kemudian bersihkan busi dan keringkan dengan kain yang bersih Periksa celah antara elektroda, Kembalikan pada posisi normal sesuai buku petunjuk. Pada umumnya celah elektroda berjarak 0.8mm sampai 1.2mm Setelah busi selesai dibersihkan, masukkan kmabli ketempatnya secara hati-hati. Jangan memasang busi terlalu keras. Sebab bisa mengakibatkan busi akan sulit dilepas kembali atau bisa pula merusak ulir pada lubang mesin. Lakukan perawatan secara teratur agar proses pembakaran selalu optimal. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/155483124505680/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:01 PM Pasang HID Tanpa Tekor Aki? Yuk Ubah Sistem Kelistrikan AC ke DC Lampu depan jenis HID untuk motor hingga kini masih sering diaplikasi. Baik hanya buat fashion maupun untuk yang demen turing ke luar kota. Sayang, pemakaian HID ini menuntut suplai listrik yang stabil. Sehingga mau tak mau harus memanfaatkan arus DC dari aki. “Untuk motor bersistem kelistrikan lampu depan model AC, maka harus diubah ke DC,” bilang Lukas Susanto, juragan Lucas Product (LP), spesialis kelistrikan motor di Perum. Jurang Mangu Permai, Pondok Aren, Ciledug, Tangerang. Kalau urusan mengubah jalur kelistrikan itu, sebenarnya tak begitu sulit. Bagi yang ngerti kelistrikan motor, pasti bisa deh mengerjakannya. “Karena tinggal memindahkan jalur kabel pada sakelar lampu depan yang semula dari sepul lampu (di kiprok), diganti jadi dari aki (biasanya diambil dari kunci kontak),” bilang Lukas. Nah, yang jadi masalah, umumnya lampu jenis HID (meski kini banyak produk yang dibuat khusus motor) nyedot setrumnya cukup banyak lo. Jadi, bila hanya mengandalkan arus pengisian standar motor, terutama yang awalnya mengusung sistem AC, tidak akan mencukupi kebutuhan aki. “Aki bakal cepat tekor,” bilang pria berkacamata ini. Spul pengisian harus di-up grade biar out putnya mencukupi. Kiprok Tiger, boleh pakai produk KW 2 Solusinya, mau tak mau kemampuan pengisian setrum ke aki harus ditingkatkan. Dan itu tidak bisa sekadar ganti kiprok dengan kemampuan bridge (melipatgandakan arus pengisian) lebih tinggi dari standar seperti kerap ditawarkan saat pembelian lampu HID. “Sepul pengisian juga harus di-upgrade. Filosofinya begini. Ibarat pompa air kecil, kalau ingin kucuran airnya gede tak bisa hanya dengan mengganti pipa pengeluaran atau keran yang ukuran besar. Melainkan pompanya juga mesti diganti yang gede,” terang Lukas. Contoh ia terapkan di Honda Scoopy keluaran 2010 yang penyorot kepekatan malamnya diganti jenis HID. “Motor ini sepulnya terbagi untuk pengisian dan kelistrikan lampu depan. Saat diukur dalam kondisi standar tanpa beban sih tegangan pengisiannya masih normal. Yakni pada stasioner mencapai 13,8 Volt dengan arus 1,2 Ampere,” tukasnya sembari memperlihatkan hasil pakai multitester. Sementara di putaran mesin 3.000–4.000 rpm, tegangan pengisian mencapai 14,7 volt dengan arus sebesar 1,5 Ampere. Tapi begitu dikasih beban (lampu HID dihidupkan selama beberapa saat), tegangan pengisian di kondisi langsam drop jadi 12,5 volt dengan arus jadi –2,0 Ampere. Sedang di putaran 3.000 – 4.000 rpm cuma 12,6 volt dengan arus -0,8 Ampere. Hasil ubahan sistem pengisian, di stasioner sudah mencapai 13,20 Volt dengan beban HID. Soket kiprok juga mesti diganti pakai yang kaki 5 “Out put segitu tidak mencukupi untuk pengisian ulang aki. Apalagi sampai arus pengisiannya minus seperti itu. Kalau motor lama berhenti, misalnya di lampu merah, dijamin aki bakal cepat tekor. Minimal di kondisi stasioner tegangan pengisian berada di kisaran 13 volt dan arus 1 Ampere,” terangnya. Untuk mengatasi kekurangan suplai arus pengisian itu, Lukas memodifikasi sepul pengisian standar. Titik out put-nya yang semula 3 kabel dibikin jadi 2. “Sebenarnya akan lebih baik kalau kumparannya diganti (gulung ulang). Tapi untuk motor yang jumlah kumparan sepulnya banyak kayak Scoopy/BeAT (ada 12 kumparan), bisa cukup diubah titik out put-nya saja,” urainya. Setelah diubah, baru deh kiprok diganti yang kemampuan bridge-nya lebih besar dari standar. Agar output pengisiannya ikut gede. Untuk kiprok, Lukas mengandalkan punya Honda Tiger. “Kiprok Tiger kemampuan bridge-nya bisa 2 kali lipat dari punya Scoopy atau motor-motor umumnya,” ucap mantan karyawan motor Honda ini. Hasilnya saat diukur output pengisiannya, waktu tanpa beban (kondisi lampu mati) pada kondisi langsam mencapai 14,2 volt dengan arus 1,2 Ampere. Begitu putaran mesin dinaikkan di 3.000-4.000 rpm langsung melonjak jadi 14,7 volt/1,47 Ampere. Sementara waktu lampu HID dihidupkan, tegangan pengisian pada stasioner ada di angka 13,20 volt dengan arus 1,14 Ampere. Begitu putaran mesin dinaikkan di 3.000–4.000 rpm melonjak jadi 14,7 volt/1,4 Ampere. “Mirip standarnya. Dijamin aki gak bakalan tekor,” yakinnya. Biaya pengerjaan mengubah sepul, jalur kelistrikan berikut penggantian kiprok Tiger, Lukas pasang harga Rp 450 ribu. “Itu diluar lampu HID-nya (Rp 450 ribu). Kiprok Tigernya juga pakai yang KW 2. Kalau mau yang orisinal, nambah Rp 150 ribu,” tukasnya. Tapi ia juga menyediakan paket jadi yang pemasangannya plug and play meliputi sepul hasil custom dan kiprok seharga Rp 400 ribu dengan garansi 1 bulan. Di luar ongkos pasang dan ongkos kirim. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/154380564615936/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:02 PM Kekurangan dan Kelebihan AC ke DC Banyak cara meningkatkan kinerja sistem penerangan alias lampu di motkas (motor bekas). Mulai dari yang sederhana dengan mengaplikasikan lampu Halogen sampai yang paling rumit dengan mengubah sisitem kelistrikan AC (Alternative Current) menjadi DC (Direct Current). Tentunya cara terakhir memiliki beberapa kelemahan meski banyak juga kelebihannnya. Kalau tidak, motor pabrikan seperti Honda Tiger 2000, Suzuki Thunder 250 dan moge built-up tak bakal mengaplikasi sistem DC. Secara Prinsip kerja, penerangan dengan sistem DC sama halnya dengan yang diterapkan pada mobil. Artinya pada saat kunci kontak pada posisi ACC, lampu bisa di hidupkan. Pemandangan yang tak pernah ada pada lampu dengan sistem AC karena mesin harus hidup dulu untuk bisa menyalakan lampu. Adapun keuntungan menggunakan penerangan model DC karena tegangan yang masuk ke lampu selalu stabil sehingga bohlam menjadi lebih awet. Selain itu juga, memungkinkan sepul atau generator tidak memilki beban berlebihan karena tugasnya hanya untuk mengisi ulang (recharging) aki. Sementara generator pada sistem penerangan AC terbagi menjadi dua. Dari 5-8 current (kaki lilitan kumparan) yang ada di gulungan sepul, sebagian lari ke pengisian, selebihnya untuk menhidupkan lampu. "Mengubah generator atau sepul AC menjadi DC adalah mengubah semua kaki lilitan hanya untuk pengisian ulang karena nantinya lampu mengambil setrum langsung dari aki", jelas Kiki Gustiawan dari Joery Motorsport. Kekurangannya juga ada dengan mengubah kelistrikan lampu menjadi DC. Pastinya karena pengisian menjadi lebih besar, air aki basah menjadi cepat habis (menguap). Selain itu juga, aki standar yang sudah maintanance free harus di ubah ke aki basah untuk menhindari aki meledak karena overcharging. Efek dari pemakaian aki basah, mesti rajin memeriksa kapasitas air aki agar tidak berkurang di bawah ambang batas. Secara keseluruhan, sistem kelistrikan untuk lampu DC lebih cocok bagi motor batangan (laki) dengan kompertamen aki lega yang memudahkan pengecekan. Sebaliknya, motor kecil seperti bebek dan skutik akan menjadi lebih repot dalam melakukan pemeriksaan air aki model basah. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/154379157949410/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:03 PM Kapan Sih Motor Mesti Di Tune Up? Motor dipakai setiap hari pasti mengalami pergeseran fungsi atau setelan berubah. Entah karena getaran atau karena mengalami keausan onderdil tertentu. Sehingga perlu disetel ulang/tune up untuk memulihkan kondisi tunggangan seperti semula. Biar enggak salah deteksi, berikut akan dibeberkan beberapa indikasi yang mesti diperhatikan. Yaitu indikasi kapan dan kondisi bagaimana besutan harus diservis atau tune up. 1. Sesuai standar pabrik Sesuai anjuran pabrikan, tiap 2.000 Km besutan harus tune up. Biar ditunggangi lebih enak dan nyaman. “Lebih bagusnya tiap tune up sekalian ganti oli,” anjur Syafrudin, kepala bengkel Clara Motor II di Jl. Arteri Kelapa Dua No 5 Kebun Jeruk, Jakbar. 2. Suara mesin kasar Mesin kasar biasanya berasal dari setelan klep yang sudah kendur, rantai keteng yang mulai aus dan kendur, serta oli mesin yang sudah jelek/terlalu encer. 3. Motor tidak mau stasioner/langsam Ini terjadi akibat karburator kotor dan setelannya sudah berubah. Juga karena letikan busi yang sudah jelek. “Meski setelan karburator bagus, tapi kalau businya jelek akibatnya stasioner juga tidak bagus,” urai Trisno, yang buka gerai di Jl. Raya Srengseng No.35 Jakbar. 4. Mesin brebet saat putaran menengah dan putaran atas Ini juga akibat karburator kotor dan busi jelek 5. Konsumsi BBM boros dan keluar asap hitam dari knalpot Lantaran filter udara kotor, mengakibatkan suplai udara ke ruang bakar tidak lancar. Akibatnya campuran udara dan bensin tidak tepat. Banyak bensin yang terbuang lewat knalpot dan berwarna hitam. 6. Tarikan berat Setelan klep yang mulai agak rapat akibat memuai, ditarikan awal besutan lebih berat dan lambat, tapi putaran atas kencang. “Kebalikannya, bila klep longgar/kendur, tarikan awal lebih enteng. Tapi di putaran atas terasa agak berat,” tambah Trisno. 7. Saat pagi susah hidup Ini akibat karburator kotor, busi kotor dan setelan klep berubah. 8. Getaran mesin tinggi Ini disebabkan setelan karburator tidak pas atau terlalu besar, setelan klep tidak pas dan baut mounting mulai kendur. 9. Oper gigi keras/susah Lantaran setelan kopling tidak pas/berubah, pengoperan gigi terasa lebih keras. “Tarikan awal agak nahan. Pada putaran agak tinggi motor baru mau lari FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152421491478510/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:04 PM Aturan Piston Untuk Mesin Bore-up Menambah performa tunggangan dengan cara menaikkan kapasitas silinder masih jadi cara most wanted bagi speedgoers. Melakukan proses boring-up itu perlu komponen pengganti macam piston, ring dan pin. Agar proses bore-up tak berbiaya tinggi dan awet, perlu juga riset seputar pemilihan seher. “Butuh kecermatan tinggi dalam memilih komponen piston yang sesuai,” tutur Miekeel dari MC Racing di Jl. Kebon Jeruk, Jakbar. PILIH DIAMETER YANG SESUAI Diameter piston motor bermain di kisaran 52-56 mm. Dinding liner (boring) yang tersisa, biasanya juga cukup tebal sehingga penggantian diameter piston yang lebih besar masih sanggup. Contoh Piston Kawasaki Kaze ZX130 yang berdiameter 53 mm, masih bisa dijejali piston Kaze Blitz Joy 125 atau Piston Honda Sonic 125 berdiameter 56 mm. Kualitas OEM hingga aftermarket tersedia di pasar Lakukan riset yang akurat agar biaya tak membengkak Pemilihan komponen yang pas bisa bikin mesin awet Tanpa harus modifikasi crankcase, kapasitas kontan naik jadi 145 cc. Enaknya lagi, karena pin piston sama-sama 13 mm, penggantian bak overhaul biasa. Namun, bila piston pengganti tak tersedia dari pabrikan yang sama, sudah banyak yang punya substitusinya. MC Racing dan JP Racing merupakan suplier piston yang cukup lengkap. Dari merek Hi-Speed, LHK, RRGS, BRT hingga genuine parts Yamaha dan Honda tersedia lengkap. Perhitungan bore-up tak hanya mengukur diameter piston saja. Diameter pin piston dan jarak dari center pin piston ke top piston juga harus dipertimbangkan. Apalagi kalau proyeknya masih seputaran bore-up harian yang enggan melakukan banyak rombakan. Kenali dulu data penting dari mesin tunggangan kesayangan agar pemilihan komponen tidak salah. Semisal Yamaha Mio dan Nouvo yang mengaplikasi pin piston 14 mm, bisa memakai piston Suzuki Shogun dan sebagainya. Sementara Kawasaki dan Honda bebek memanfaatkan pin 13 mm. Ada lagi pin piston berdiameter 15 dan 16 mm. Untuk aplikasi harian, usahakan pemilihan piston yang hanya merombak diameter boring. Selebihnya upayakan piston aftermarket yang punya pin piston sama dengan bawaan motor. Maksudnya jelas, agar hasil rombakan bisa awet dan tak mengubah konstruksi keseluruhan mesin. “Kecuali mau main ekstrem, pin piston dan tinggi center pin ke top bisa divariasi karena nantinya bisa menyesuaikan sama adaptor blok dan stroker pin,” jelas Mariasan Kocex dari JP Racing di Bintaro. Pilihan diameter piston aftermarket dari 58,5 mm hingga 73 mm. Bahkan, bagi yang mau kualitas piston kelas pabrikan, bisa adopsi piston asli moge Yamaha atau special engine Honda yang banderolnya bisa mencapai Rp 1,5 juta per buah. Sementara piston aftermarket asal Thailand biasa dibanderol Rp 350-375 ribu (lengkap, ring dan pin piston). Table piston untuk Bore-Up Pin piston 13 mm (diameter 56-66 mm) Kawasaki Kaze-R, Blitz-R, ZX130, Honda Sonic, Vario, Beat Pin piston 14 mm (diameter 59 - 65,5 mm) Suzuki Smash,Shogun,Spin,Skywave,Skydrive,Thunder 125 Pin piston 15mm (diameter 57-73 mm) Yamaha Mio/Nuovo,Honda CBR150,Tiger/Mega-Pro,Kawasaki KLX150 Pin piston 16mm (diameter 64-73) Yamaha Scorpio FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152420414811951/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:04 PM Tekanan Angin Ban Vs BBM Dan Akselerasi. Lembek, Montok Atau Keras? Cara bawa motor sama, tunggangan pun serupa, tetapi kok motor orang lain lebih enak dipakai, ya? Padahal sama-sama masih standar lho, enggak ada yang dikorek atau pun diubah-ubah. Mirip adu kebut alias balapan, banyak faktor yang bikin motor bisa lebih dulu di depan. Begitu pun tunggangan sehari-hari, bisa saja lebih laju dan irit, asal tahu permasalahannya, kan? KURANG LAJU Boleh dibilang ada yang kerap luput dari perhatian. Perihal yang tergolong sepele padahal cukup penting. Tekanan angin ban. Biasanya, kalau terasa goyang kiri-kanan saja si karet bundar ini diperhatikan tekanan anginnya, selama belum goal-geol ya, bejek teruuus baangg...! Seberapa penting sih, pengaruh tekanan angin ban ini buat akselerasi dan konsumsi bahan bakar? OTOMOTIF mencobanya dengan menggunakan Yamaha Sorpio Z, dengan bobot penunggang 94 kg. Tekanan angin yang digunakan ada tiga, yaitu dalam kondisi agak kempis, normal dan terlalu kencang tekanannya. Pada kondisi agak kempis, tekanan angin ban depan 18 psi dan belakang 22 psi, sementara normal, depan 28 psi belakang 32 psi, sementara setelan agak ‘kurang ajar’ dengan ban, tekanan yang cukup bikin bantingan keras, depan 35 psi belakang 50 psi. Sebagai perbandingannya, dilakukan pengujian akselerasi cepat dengan kecepatan 0-100 km/jam serta akselerasi pertengahan, 40-60 km/jam. Akselerasi pertengahan ini dilakukan dengan penggunaan persneling pada posisi 3 agar parameternya sama. Pada uji coba pertama, tekanan angin ban normal yang dipakai (gbr.1), tercatat akeselerasi 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 13,2 detik sedang akselerasi pertengahannya, 2,3 detik. Konsumsi bahan bakar pun tercapai rata-rata seliter buat 27 kilometer, dengan berbagai kondisi kecepatan. Kemudian dilakukan pengetesan dengan ban kempis (gbr.2), akselerasi terasa berat, 0-100 dicapai lebih lama 14 detik, lantas akselerasi pertengahannya 2,8 detik. Paling kentara soal konsumsi bahan bakar, seliter dipakai dalam jarak 25 kilometer. Lalu, pada kondisi ban terlalu keras, akselerasi tak jauh berbeda dibanding kondisi normal, yaitu 0-100 km/jam 13,6 detik, kenapa lebih lambat? Putaran roda belakang lebih banyak selip karena roda kurang menggigit. Sementara akselerasi pertengahan tak terpaut jauh, karena putaran mesin tak teralu menyentak, 2,4 detik saja angkanya. Konsumsi bahan bakar pun tak beda yang didapat seliter untuk 27 kilometer. Kesimpulannya, ban kempis merugikan pengendara, selain kendali motor jadi kurang baik, juga bisa memperlambat laju serta bikin boros bahan bakar, karena hambatannya lebih tinggi. Bayangkan jika satu tangki Scorpio (13 liter) yang seharusnya bisa menempuh jarak 351 kilometer, hanya menjadi 325 kilometer. Cukup banyak bukan? Dibanding menambah tekanan angin ban yang hanya Rp 1.000 per ban? (gbr.3) Sementara tekanan terlalu keras pun memberikan tingkat kenyamanan yang rendah, bahkan membuat beberapa komponen jadi tidak awet, seperti sokbreker, bearing as roda hingga busa jok, tetapi tidak memberikan penghematan bahan bakar atau pun akselerasi yang lebih baik. FB: CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152420194811973/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:05 PM Yuk Poles Bodi Motor, Hindari Belang Kayak Permen! Salah satu trik sederhana bikin cantik tampilan kuda besi kesayangan, dengan cara memoles bodinya. Eh, tapi melakukan itu kudu hati-hati. Sebab kalo enggak, justru bisa merusak catnya. “Iya, bukannya kinclong, malah belang blentong,” keluh Soni Keswani, pekerja swasta yang coba-coba poles sendiri bodi motor kesayangannya. Nah biar paham, berikut ini akan dibahas metode dan bahan yang digunakan untuk memoles bodi besutan. Tapi sebelumnya, siapkan dulu alat-alatnya; quick detailer, cleaner wax, microfiber towel dan clay. Semua bahan dan alatnya dijual sepaket di toko car care dengan harga Rp 400 ribuan. Oh ya paling utama, Daniel Saputra selaku produk spesialis Meguiar’s di Radio Dalam, Jaksel bilang, “Karena bodi motor berliku, jadi gak perlu pake mesin poles,” jelasnya. Pertama, proses claying untuk mengangkat kotoran yang sudah lama menempel di bodi motor seperti bekas aspal dan kotoran yang mengerak. Selain itu, efek dari proses ini juga dapat menyegarkan dan menghaluskan cat motor seperti semula. Mau coba? Pertama gosok cairan clay di sekujur cat motor dengan dilubrikasi dulu pakai wax (cairan khusus poles), dilanjutkan dengan menggosok secara merata lalu diseka. Karena termasuk kategori aman, proses claying (Gbr.1) boleh dilakukan tiap 6 bulan sekali. “Atau bisa juga jika kotoran membandel dirasa sudah mulai nampak,” anjur Daniel. Oke lanjut ke proses selanjutnya yakni polishing. Langkah ini bertujuan untuk menghidupkan kembali warna cat dan memberikan proteksi terhadap sinar UV. Nah proses ini sangat riskan. Sebab kalau salah memperlakukan cat pada proses polishing cat malah bisa kusam. “Biasakan kalau memoles membentuk lingkaran kecil, sehingga tak ada bagian yang terlewati. Juga menekannya jangan terlalu kuat, sebab polish mengandung unsur abrasive yang dapat mengikis lapisan pernis pada permukan bodi” urai pria ramah ini. Semua proses di atas akan bertahan lama jika dilakukan tiap 3 minggu sekali. “Yang perlu diingat yakni gunakan selalu kain microfiber (Gbr.2) karena kain tersebut dapat mengangkat dan bukan memindahkan kotoran,” wanti Daniel. Masih ujarnya, “Gunakan kain yang berbeda di tiap proses agar cairan-cairan tersebut tidak bercampur satu sama lainnya,” tutup pria murah senyum ini. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152419974811995/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:06 PM Rawat Sasis Musim Hujan, Biar Tidak Karatan Guyuran hujan memang tak bisa dielakkan. Apalagi ketika tunggangan sedang dipakai, mau tak mau siraman air dari jalan dan dari langit pun menerpa. Begitu sampai di tujuan, pastinya tak sempat mengelap ataupun mengeringkan motor. Penunggangnya saja dulu segera berteduh. LECET Sepeda motor, sudah dirancang harus sanggup dipakai melewati berbagai cuaca. Namun, bukan berarti seperti badak yang enggak perlu mandi tentunya. Ada beberapa bagian yang mesti dijaga dan dirawat. Banyak bagian yang kerap diperhatikan selama musim hujan, namun sasis boleh dibilang kerap luput dari perhatian. Pemiliknya lebih mengutamakan bagian mesin yang perlu diwanti-wanti dirawat, maklum efeknya tunggangan mogok enggak bisa wara-wiri. Sekarang, giliran ‘tulang punggung’ yang kena rawat. Asyiknya, perawatan sasis ini bisa dilakukan sendiri. Cukup mudah merawat sasis ini sebenarnya, selain mesti rajin mengelap setelah terguyur hujan, ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan. Perhatikan beberapa bagian sasis yang jarang dikunjungi lap. Seperti pada batang komstir misalnya, pada bagian ini kerap lecet terkena kabel yang menghubungkan komponen di bodi dan setang . Bagian lain juga perlu dilihat, seperti pada sasis bagian bawah motor laki, pada model ini terikat mesin pada sasisnya Nah, di sinilah sebenarnya kotoran dari jalanan bisa bersarang. Segera siram dengan air dan sikat menggunakan sikat gigi, agar kotoran yang menempel bisa lenyap. Begitu pun pada bagian sasis lain, semisal jalur minyak rem pada lengan ayun, karena bergesekan dengan slang, maka catnya akan terkikis, segera bersihkan dengan lap bersih dan kemudian bisa manfaatkan cat semprot, untuk menutupi lecetnya. Hal lain bisa dilakukan agar menjaga sasis tidak lecet, dengan memberi pelindung. Tak sulit mendapatkannya, cukup menggunakan selotip atau lakban, pada bagian yang bergesekan, dengan begitu catnya tidak akan terkikis. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152419771478682/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:07 PM Rawat Soket Di Balik Tangki Agar Tetap Bersih Dan Bebas Api Bagian luar motor memang lebih mudah dibersihkan dan dirawat. Tetapi beberapa komponen yang memiliki tempat tersembunyi memang sudah jauh perawatan, dilap pun pastilah sangat jarang. Seperti beberapa komponen yang berada di bawah tangki di motor laki seperti Honda Tiger, Yamaha Scorpio, Suzuki Thunder atau yang lainnya. Padahal, jika salah penanganan, bukan tak mungkin bisa menimbulkan bahaya, nah! BERSIH Berbeda dengan motor bebek atau skutik bodinya lebih leluasa untuk ditempati berbagai komponen elektrik. Karena posisi mesin yang tidur serta dimensi dapur pacunya pun kecil. Motor sport atau motor laki ini memboyong mesin berdimensi besar serta tangki yang volumenya banyak. Tak heran berbagai komponen pun menempati tempat yang sangat tersembunyi, tak sekadar membuka body cover saja, tetapi perlu mencopot komponen yang cukup besar, seperti tangki bensin ini misalnya. Di balik tangki ini, banyak komponen yang cukup vital bagi kelangsungan perjalanan Anda. Karenanya, tak boleh lupa dirawat dan dijaga kebersihannya. Langkah pertama, tentunya melepas tangkinya lebih dulu dengan membuka baut pengikat tangki (gbr.2). Tetapi hal ini dilakukan setelah slang bensin serta kabel konektor pelampung bensin pun sudah dilepas terlebih dulu. Sekalian dilepas, perhatikan juga karet dudukan tangki (gbr.2), karet ini menjadi sangkutan pada pegangan berupa coakan di pinggir kiri dan kanan tangki. Jika sudah tampak sobek atau getas sebaiknya segera ganti, agar tangki tidak bergetar atau goyang saat motor berjalan. Kemudian, setelah tangki terangkat, maka akan terlihat beberapa komponen yang berhubungan dengan kelistrikan. “Seperti regulator CDI, flasher serta hal lainnya (gbr.3), “ tutur Kiki, dari Joery Motor di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. Menurutnya, beberapa bagian ini perlu dijaga kebersihannya. “Terutama pada soket-soketnya, jadi lepas soketnya lalu semprotkan contact cleaner (gbr.4),”jelasnya. Bagaimana kalau menggunakan cairan penetran? Kiki tidak menyarankan menggunakan pembersih lain, “Paling baik sih menggunakan contact cleaner, yang memang untuk kelistrikan. Apalagi menggunakan alkohol sangat diharamkan untuk dipakai sebagai pembersih jeroan soket,” katanya. Sebab, bukan tak mungkin soket sedikit longgar dan menimbulkan panas, kalau pembersihnya menggunakan bahan mudah terbakar malah bisa berbahaya. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152419338145392/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:08 PM Koil Untuk Mesin Bore-Up, Mana Yang Cocok? Ketika tunggangan sudah dibesarkan kapasitas mesinnya, umumnya sektor pengapian pun disesuaikan. Tak lagi pakai koil standar, tetapi diganti yang mampu menyuplai untuk kapasitas silinder lebih besar lagi. Asumsinya, kan pistonnya sudah gede, jadi perlu pendukung pengapian lebih gede juga. Pilihannya ada beragam. Mulai dari bermacam-macam moge bisa diambil. “Sebaiknya gunakan koil yang direct fire, agar hasilnya lebih sempurna, tetapi koil dengan kabel busi pun bisa dipakai,” terang Taqwa SS dari Garden Speed, di kawasan Cilandak, Jaksel. Pilihannya bermacam-macam, misal Kawasaki KX600, lantas Suzuki GSX400 lawas, kemudian dengan kapasitas tak terlalu besar, seperti penggunaan koil dari Yamaha YZ250 misalnya. Dengan penggunaan koil dari motor besar itu umumnya voltase yang dihasilkan akan lebih besar. Berfungsi sebagai penyalur pemantik api dari busi Koil moge, perlu digunakan ketika terasa pengapian masih kurang piston jenong, penyebaran pemanasan pembakaran tidak merata Namun, apakah lantas perlu menggunakan koil-koil tersebut? Belum tentu, sebab jika dirasa voltase dan time delay sudah cukup, maka percikan api ke busi akan berlangsung sempurna. Karena, percikan dari busi hanyalah sebagai pemantik saja. “Benar, busi berfungsi sebagai pemantik api yang digunakan untuk proses pembakaran,” tuturnya. Namun, lanjutnya pembakaran yang sebenarnya terjadi dalam ruang bakar paling utama disebabkan oleh adanya kompresi. Lantas hubungannya dengan koil adalah, seberapa besar voltase yang diperlukan untuk ditransfer ke busi sebagai pemantiknya. Sebenarnya, pembakaran sempurna adalah tujuan dari sebuah mesin agar bekerja optimal. “Sayang, dengan penggunaan piston dome yang kompresinya lebih tinggi membuat pemerataan pembakaran malah tidak merata, karena bentuk kubahnya tersebut,” ungkap lelaki berambut ikal itu. Karena tidak sempurna itu perlu sistem pengapian yang lebih baik, agar pembakaran dalam ruang mesin merata. Dari situ, pengapian seperti apa yang diperlukan? Apakah menggunakan koil besar seperti dari moge menjadi lebih baik? Bisa jadi, tetapi ada yang perlu diperhatikan. Misal saat menggunakan piston 300 cc, bisa saja diambil dari moge berkapasitas 600 cc yang koilnya dua buah per mesin (direct fire). Tetapi, tak perlu terlalu terburu-buru pakai koil moge. Baik Taqwa maupun Tomy Huang dari BRT, Cibinong, pun masih beranggapan menggunakan koil standar saja. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152418981478761/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:08 PM Atasi Spidometer Megelli 250R Korslet, Cukup Disealant Atau Isolasi! Haryadi, salah satu pemilik Minerva Megelli 250R yang cinta kebersihan. Besutan sedikit kumal langsung dicuci. Tapi tiap asyik menyingkirkan kotoran, selalu muncul gejala aneh; sein nyala sendiri. Kenapa bisa gitu? Jangan-jangan ada hantunya nih, pikir Haryadi, hiiiii… “Abisss.., waktu mencuci motor lampu sein di spidometer suka nyala sendiri. Padahal kunci kontak dalam posisi off! Trus, pas mau dihidupin juga gak mau,” ucapnya sambil mengusap dahinya yang berkeringat bercampur rasa bingung. Tenang! Daripada mikir yang enggak-enggak, mending baca tips dari Ismail, salah satu mekanik dealer Minerva cabang Kebon Jeruk, Jakbar. Anda mengalami kejadian serupa? Yuk simak bareng-bareng, bisa dipraktikkan sendiri, kok! “Saat mencuci motor yang harus diperhatikan cara menyiram. Mesti dari atas, kalau dari samping air akan merembes ke bagian bawah spidometer, dan itu yang membuat korslet, bisa juga dari soketnya. Maklum, beberapa bagian agak terbuka,” jelasnya. Masih menurutnya, untuk mencegah air merembes bisa dilakukan dua cara, yaitu menutup pakai sealant atau diisolasi. Sebelum membongkar, persiapkan dulu peralatannya; sealant kaca atau disebut glue gun (gbr.1), isolasi hitam, kunci L4 dan kunci ring 10 untuk membuka spion. Setelah semua tersedia, buka fairing depan dengan kunci L4. Trus, cabut perlahan-lahan semua soket lampu depan (gbr.2). Jangan lupa, sebelumnya colokkan kabel glue gun ke stop kontak agar lem segera meleleh. Sudah? Selanjutnya bubuhkan sealant ke kabel luar soket spidometer dengan hati-hati (gbr.3), karena lelehan lem sangat panas. Lalu tunggu beberapa menit hingga lem mengering. Sambil menunggu kering, kasih juga lem pada soket lainnya. Biar gak korslet juga. Kalo sudah kering, lanjutkan menutup semua soket dengan isolasi (gbr.4). Nah, kalau sudah di-sealant semua. Rakit semua yang dibuka dan silakan pasang lagi fairing seperti awalnya. Awas, baut-buatnya jangan sampai ada yang tertinggal ya! Silakan mencoba! FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152418651478794/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:11 PM Motor Rawat Dinamo Starter Biar Enteng Sudah beberapa hari ini Suzuki Shogun 110 D milik Budi susah banget dihidupkan pakai starter elektrik. "Putaran motor starternya (MS) kayak berat gitu. Malah kadang cuma terdengar bunyi cetek..cetek..doang, motor starternya gak mau muter," keluh warga Depok, Jabar tersebut.Terpaksa deh ia harus pakai kick starter untuk hidupkan mesin. Lama-lama cuapek juga, bo! ARANG TIPIS Menurut Deni Susandi, mekanik Plaza Motor HMTC yang beralamat di Jl. Sentosa Raya, Depok, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal itu. "Tidak susah kok untuk mengeceknya, bisa dilakukan sendiri," bilang pria kelahiran 21 tahun lalu ini. Yakni pertama, periksa kondisi aki. Pastikan apakah sumber arus itu masih dalam keadaan baik atau tidak, terutama voltasenya. Bila air aki (khusus aki basah) terlihat kurang dari batas yang dianjurkan, segera tambah. Dan kalau tegangannya menurun, lakukan ‘pengecasan’ ulang. Usai aki kembali normal dan dipasang seperti sediakala, lakukan pemeriksaan pada bendik MS (gbr.1). Cek apakah komponen tersebut bekerja dengan baik atau tidak. Yakni dengan memeriksa arus dari aki yang menuju ke motor starter maupun dari tombol start yang menuju ke bendik pakai tespen. Jika didapati bendiknya bermasalah, sebaiknya ganti baru. Komponen ini untuk Shogun atau Smash banderol orisinilnya sekitar Rp 77.500. Kalau mau hemat, bisa juga pakai produk KW yang harganya berkisar Rp 35 - 40 ribuan. Tapi jika aki dan bendik sudah normal tapi motor starter masih tak kuat memutar mesin, "Tandanya MS bermasalah. Umumnya lantaran arang atau brush MS (gbr.2) sudah mulai tipis. Sehingga tidak kontak dengan baik pada commutator," urai pria asli Tasikmalaya, Jabar ini. Untuk memastikannya, lakukan pembongkaran pada MS. Tanggalkan rumahnya dengan melepas 2 baut pengencangnya pakai obeng kembang. Lalu tarik commuter-nya keluar. Setelah itu, lepaskan sekrup pengancing brush pakai obeng (gbr.3), lalu angkat arang itu. Tapi hati-hati jangan sampai per penekan arangnya tercecer ya. Kalau memang brush sudah terlihat kemakan banyak, segera ganti baru. Banderol orisinalnya sekitar Rp 40 ribuan. Tapi bisa juga gunakan produk aftermarket seperti buatan Indopart seharga Rp 17.500. "Tidak masalah kok, lumayan awet juga," tukas Deni. Tapi sebelum memasang arang baru dan merakit commutator seperti semula, Deni menyarankan untuk membersihkan kotoran yang mungkin nempel pada permukaan commuter yang kontak dengan arang pakai ampelas halus (gbr.4). Bersihkan pula rumah MS yang di dalamnya terdapat magnet dari kotoran. Lalu lumasi ujung batang commuter pakai gemuk secukupnya sebelum memasang kembali rumah MS. Dijamin selama kumparan commuter masih dalam kondisi baik, putaran MS bakal kembali tokcer. Brumm..bruum..!! FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152417994812193/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:11 PM Oto Tips Motor Awas! Busi Palsu Bisa Bikin Mesin Jebol Anda pernah mengalami mesin motor kesayangan mogok sehabis ganti busi baru? Atau performa mesin jadi enggak karuan atau bahkan jebol? Wah, bukan tidak mungkin itu disebabkan oleh busi yang dipakai. Seperti yang dialami Meldian, warga Tebet, Jaksel pada Honda Supra X 125 2005 miliknya. “Baru sehari ganti busi, besoknya motor mogok di jalan. Usut punya usut, ternyata businya mati. Rupanya busi yang saya gunakan adalah busi palsu. Meski kemasannya mirip kayak busi asli Honda,” tutur Meldian. Ternyata bukan cuma busi palsu saja yang bisa menyebabkan mesin bermasalah. Dari hasil riset yang dilakukan oleh pabrikan busi Denso Jepang, baik pemercik api di ruang bakar abal-abal yang dibuat mirip kayak busi branded sekelas Denso, NGK dan sebagainya maupun busi buatan Cina yang belakangan marak masuk Indonesia mengusung material yang tidak tahan panas. “Kala mesin digeber di putaran tinggi dalam waktu lama, center electroda busi maupun batang ground electroda akan mencair sedikit demi sedikit. Sehingga lama-lama membuat gap-nya makin lebar dan pengapian jadi kacau. Kondisi seperti ini dapat membahayakan mesin. Bisa bikin piston bolong,” terang Toshikazu Shimizu, group leader engine control components Eng. Dept Denso Co. Japan saat OTOMOTIF bentandang ke pabrik busi Denso di Daian, Jepang. Center elektroda dan ground lectroda yang terbuat dari besi biasa akan mudah meleleh bila terkena panas dalam waktu lama Pihak Denso sendiri berhasil mengumpulkan 75 sample busi asal negeri Tirai Bambu termasuk busi aspal dan coba mengujinya di laboratorium mereka. Baik busi untuk mobil maupun motor. Bahkan sampai dibedah untuk diteliti anatominya lo. “Rata-rata bahan center electroda-nya terbuat 70% campuran besi biasa. Sedang material ground electroda-nya 99% dari besi, bukan nickel. Padahal besi memilik titik lebur yang lebih rendah dari nickel. Jika suhu mesin di ruang bakar sangat tinggi, besi akan mudah mencair yang dapat berakibat pembakaran jadi kacau. Selain itu bahan besi gampang sekali mengalami korosi. Sehingga otomatis akan membuat gap busi mudah berubah,” terang Shimizu san. Selain itu setelah diteliti lebih jauh, ternyata ada komponen di dalam busi yang tak sesuai spesifikasi di kode busi atau kemasannya. “Misal speknya ditulis ada kode R (resistance), ternyata di dalamnya tak ada bahan resistance sama sekali,” timpal Doddy Herdianto, ass. marketing manager PT Denso Sales Indonesia (DSI). Seperti diketahui, resintance berfungsi memperkecil efek gelombang elektromagnetik yang terpancar dari percikan api yang dapat mengganggu komponen kelistrikan kayak sensor-sensor dan sebagainya. Jadi coba bayangkan kalau Anda pakai busi tersebut di motor kesayangan yang seharusnya pakai busi beresistance. Sudah pasti lama-lama akan bikin motor Anda itu bermasalah akibat komponen kelistrikannya rusak terkena gelombang elektromagnetiknya. Contoh motor-motor yang memiliki sensor atau komponen kelistrikan yang rawan rusak bila terkena gelombang elektromagnetik dari pengapian seperti Yamaha V-Ixion, Jupiter MX, Xeon, Honda PCX, Supra X125 PGM-Fi, Suzuki Satria FU dan sebagainya. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152413601479299/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:12 PM Oto Tips Performa Motor Tiga Langkah Terapkan Stroke-Up ! Untuk mendapatkan kapasitas silinder yang lebih besar lagi, biasanya selain mengaplikasi piston berdiameter gede, ditambah dengan memanjangkan langkah pistonnya. Makanya gak heran kalau dengar ada motor yang kapasitas mesinnya bisa 3 kali lipat lebih besar dari kapasitas standar. Paling sering ditemui pembesaran kapasitas segede itu di Yamaha Mio. Skutik berlambang Garputala ini kapasitas mesin standarnya kan cuma 115 cc. Tapi bisa dibig-bore hingga 300 cc, bahkan sampai 350 cc. Weleh..weleh..! Nah, guna mendapatkan kapasitas mesin sebesar itu tentu tak cukup hanya mengganti piston berdiameter gede. “Stroke-nya juga mesti naik banyak,” bilang Jessi Ligasiswanto, bos speed shop JP Racing yang beralamat di Jln. Cendrawasih No.6 E-F, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang. Pemanjangan langkah piston tersebut bisa dilakukan pakai 3 cara. Yakni menggeser lubang big end (pin kruk as) agak keluar, bisa juga cukup mengganti pen stroke pakai yang model offset atau sering disebut pen stroker. Atau mengaplikasi kruk as yang stroke-nya sudah naik. Kalau enggan coak ruang kruk as di crank case bawaan mptor, bisa tebus crank case big bore custom jadi Part yang disebut terakhir untuk Mio/Nouvo belakangan sudah mulai banyak di pasaran. Enggak tanggung-tanggung lo, ada yang stroke-upnya hingga 82 mm. Padahal stroke standar Mio cuma 57,9 mm. Artinya pemanjangan langkah pistonnya sampai 24,1 mm. Weekks...kok bisa? Seperti bikinan lokal yang ada di gerai JP Racing. “Itu hasil modifikasi pakai kruk as motor lain yang diameter bandulnya lebih gede dari standar Mio. Diameter bandul mencapai 112 mm dan pakai setang seher K125,” bilang Coki, sapaan akrab Jessi sembari menyebutkan angka Rp 3 juta untuk part tersebut. Oooo..pantez! Ada juga, lanjut Coki, buatan Taiwan dengan panjang stroke 76 dan 78 mm. Diameter bandulnya cuma 108 mm. “Kalau yang ini (made in Taiwan), gak ada las-lasan kayak yang buatan lokal tadi. Mirip kruk as standar, tapi diameter bandulnya gede. Khusus dirancang untuk Mio/Nouvo penganut big bore,” terangnya. Banderolnya sama, yaitu Rp 3 Juta. Atau kalau mau lirik produk custom dari Jepang, bisa sambangi gerai MC Racing di Jl. Kebon Jeruk IX, Kota, Jakbar. “Panjang stroke mulai 7 mm, 8 mm sampai 9 mm. Tinggal pasang dan sudah dijamin presisi,” beber Marcel, punggawa MC Racing. Banderolnya mulai Rp 2,5 – 3,5 juta. Namun syaratnya bila mengaplikasi kruk as stroke-up seperti ini, ruang kruk as di crank-case mesti diperbesar lantaran diameter bandul kruk as lebih gede dari standar bawaan pabrik. Atau kalau enggan repot, bisa tebus crank-case big bore jadi yang ruang kruk asnya sudah digedein. Banderolnya sekitar Rp 1.750.000. “Selain itu paking blok silinder bawah mesti pakai yang tebal,” tambah Marcel. Boleh custom sendiri di tukang bubut pakai pelat aluminium, atau beli jadi. Harganya berkisar Rp 75 – 250 ribu tergantung tebalnya. Mulai yang 3 mm, 5 mm, 6 mm, 13 mm hingga 35 mm pun ada. Tertarik?. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152413381479321/) Aprohdite_Glen 11-02-2012, 03:13 PM Oto Tips Motor Mesin Ogah Hidup? Cek Dari Busi dan Koil Salah satu penyebab mesin mogok atau susah hidup saat kondisi dingin bisa dari sistem pengapian yang malfungsi atau tidak bekerja dengan baik. “Karena bila sampai tidak ada percikan api sama sekali di ruang bakar atau apinya lemah karena ada kinerja komponen pengapian yang menurun, bisa dipastikan mesin bakal enggan atau susah hidup. Pengapian merupakan salah satu kunci kinerja motor bakar,” bilang Tommy Bramantya, technical support Hartomo Mechanical Training Center (HMTC) Depok, Jabar. Nah untuk memastikannya, lanjut Tommy, bisa kok dicek bagian mana yang jadi penyebab tidak bekerja pengapian dengan baik. Mulai dari busi, koil, CDI, hingga sumber arusnya. Oh iya, sumber arus untuk sistem pengapian bisa dari sepul untuk motor bersistem pengapian AC, atau aki untuk motor bersistem pengapian DC. Oke, kita mulai dari busi dulu ya. Sebelumnya cabut busi dari dudukannya di mesin, lalu pasang ke cop businya. Setelah itu putar kunci kontak ke posisi ‘Ignition’ dan tempelkan busi pada rangka terdekat atau blok mesin (gbr.1). Tapi ingat, tangannya jangan sampai memegang bagian busi yang terbuat dari logam, karena Anda nanti bisa kesetrum lo. Cukup pegang cop businya saja. Selanjutnya coba sela kick starter atau bisa juga tekan tombol start sembari perhatikan ke arah busi. “Cek pecikan apinya. Bisa ketahuan kok kalau businya yang bermasalah (mau mati atau sudah mati). Yakni dilihat dari arah percikannya. Kalau menyamping atau tidak ada percikan sama sekali, tandanya busi mati,” terang pria jangkung murah senyum ini. Sebaliknya bila arah percikan tetap ke batang elektroda, tapi loncatan api lemah atau kurang kuat (biasanya warna pecikannya merah), coba ambil busi baru lalu lakukan hal serupa. Kalau percikan apinya ternyata bagus, ada kemungkinan kinerja busi lama sudah mulai menurun lantaran usia pakai. “Masa pakai ideal busi sekitar 10.000 km. Lebih dari itu sebaiknya segera diganti bila tidak ingin mesin bermasalah,” saran Tommy. Tapi jika ternyata percikan api pada busi baru masih saja lemah, coba periksa kemampuan loncatan api di kabel businya. Langkah ini untuk mengetahui apakah ada kemungkinan koilnya yang bermasalah. Caranya, lepas busi dan cop busi dari kabelnya, lalu dekatkan ujung kabel busi ke permukaan rangka atau mesin yang mengandung massa kurang lebih sejauh 1–1,5 cm. Terus coba sela kick starter-nya lagi dan cek apa ada loncatan api atau tidak (gbr.2). Kalau masih belum ada loncatan apinya juga, agak dekatkan lagi ujung kabel busi ke massa di rangka atau mesin. Dari sini akan ketahuan kalau loncatan api hanya mau ada kalau ujung kabel busi diposisikan lebih dekat ke massa, bukan tidak mungkin itu karena kinerja koil mulai lemah. “Untuk lebih memastikannya, periksa tahan koilnya pakai multitester (gbr.3),” saran Tommy. Mulai tahanan primer (antara kutub positif dengan kutub negatif koil) maupun sekundernya (kutup negatif koil dengan ujung kabel busi). Kabel dari CDI ke koil dalam keadaan dilepas ya. Bila nilai tahanannya sesuai spesifikasi, tandanya koil masih bekerja baik dan kemungkinan yang bermasalah adalah komponen lain. Misal sambungan kabel kurang kencang atau ada kerak di konektor/soketnya dan sebagainya. Tapi bila tahanan koil di luar spesifikasi normal, bisa dipastikan koil tersebut rusak dan harus diganti baru. Oh iya, untuk pemeriksaan tahan koil tersebut, Anda harus tau nilai tahanannya terlebih dulu. Misalnya pada Suzuki Satria FU tahan primer koilnya 0,3–0,5 Ohm. Sedang tahananya sekundernya 5 – 8 Ohm. Kalau di Honda Karisma atau Supra X 125 nilai tahan primernya 0,5 – 1 Ohm dan sebagainya. FB:CPMSI (https://www.facebook.com/groups/aprohditeglen/doc/152413788145947/)