Laman

Cari Blog Ini

Senin, 14 November 2011

BANYU SUCI PERWITASARI

BANYU SUCI PERWITASARI ; Bergerak dengan Rasa dan Batin DALAM upaya menggapai kesempurnaan hidup, kebudayaan Jawa mengajarkan agar masyarakat hidup tidak sekadar mlaku (bergerak). Namun juga harus didasari lelaku (olah rasa dan batin). Karena semua itu, berkaitan dengan Yang Maha Kuasa. Setiap gerak dalam kehidupan bukan hanya perpindahan fisik. Tidak hanya berdasar pada hitungan rasio. Namun ada laku batin dan olah rasa karena semua perbuatan pasti ada pertanggungjawabannya. Ajaran menggapai kesempurnaan hidup tersebut bisa ditemukan dalam lakon Banyu Suci Perwitasari. Lakon ini mengisahkan Bima yang atas perintah gurunya (Begawan Drona) mencari Banyu Perwitasari. Dalam perjalanannya, ia bertemu Dewaruci yang persis dengan dirinya namun dalam ukuran kecil. Bima masuk ke badan Dewaruci melalui telinga kanan. Dalam tubuh Dewaruci, Bima samadi dengan pikiran dan perasaan yang bersih (Cipta Hening). Dalam samadi ini, Bima menerima Terang atau wahyu sejati yaitu manunggaling kawula Gusti, kesatuan manusia dengan Tuhan. Dalam jati diri terdalam, manusia bersatu dengan Tuhan. Kemanunggalan ini yang menjadikan manusia mampu melihat hidup yang sejati, atau dalam istilah kejawen, mati sakjroning urip, urip sakjroning mati. Inilah perjalanan rohani untuk masuk dalam samudera menanging kalbu (samudera di dalam kalbu). Cerita ini sangat kental mengandung ajaran Islam. Kendati Bima sebenarnya tokoh dari epos Mahabharata yang masih menganut Hindhuistik, namun oleh pujangga dan para wali dijadikan pemeran utama dalam hal mencari kesempurnaan hidup ala sufisme. Dengan demikian, cerita Dewaruci merupakan lakon pedalangan yang mengandung unsur tasawuf. Cerita ini terbilang sangat populer di kalangan masyarakat yang senang belajar kebudayaan Jawa. Bahkan masyarakat dari mancanegara pun tidak sedikit yang terkesima dengan cerita ini. Hal tersebut disebabkan karena esensi cerita Bima merupakan perjuangan manusia yang mencari kesempurnaan hidup.(sumber-KEDAULATAN RAKYAT)

Sabtu, 05 November 2011

Ecko File: Kidung puisi Arya Dwi Pangga

Ecko File: Kidung puisi Arya Dwi Pangga: (Pangeran kegelapan) ™ “…aku datang dari balik kabut hitam…aku mengarungi samudera darah…akulah pangeran kegelapan…kan ku remas matahari...

Minggu, 04 September 2011

KESENIAN KETHOPRAK,SEJARAH DAN PERJALANANNYA

Hampir sama dengan Ludruk,
Ketoprak merupakan drama
tradisional yang diperagakan oleh
sebuah grup kesenian dan
digelarkan di sebuah panggung
dengan mengambil cerita dari
sejarah, cerita panji, dongeng dan
lainnya dengan diselingi lawak.
Ketoprak muncul pada tahun ± 1922
pada masa Mangkunegaran.
Kesenian ini diiringi musik dari
gamelan yang berupa lesung, alu,
kendang dan seruling.
Karena cerita atau pantun-
pantunnya merupakan sindiran
kepada Pemerintah atau Kerajaan
maka kesenian ketoprak ini dilarang.
Namun kesenian rakyat ini akhirnya
tetap berkembang di pedesaan/
pesisiran. Setelah sampai di
Yogyakarta ketoprak disempurnakan
dengan iringan gamelan Jawa
lengkap dengan tema ceritanya
mengambil babad sejarah, cerita
rakyat atau kerajaan sendiri.Ketoprak
ini dilakukan oleh beberapa orang
sesuai dengan keperluan ceritanya.
Adapun ciri khas dari Ketoprak ini
dilakukan dengan dialog bahasa
Jawa. Tema cerita dalam sebuah
pertunjukan ketoprak bermacam-
macam. Biasanya diambil dari cerita
legenda atau sejarah Jawa. Banyak
pula diambil cerita dari luar negeri.
Tetapi tema cerita tidak pernah
diambil dari repertoar cerita epos
(wiracarita) seperti Ramayana dan
Mahabharata. Sebab nanti
pertunjukkan bukan ketoprak lagi
melainkan menjadi pertunjukan
wayang orang.
Sejarah Ketoprak
Semula ketoprak merupakan
hiburan rakyat yang diciptakan oleh
masyarakat di luar kerajaan. Mereka
menyiapkan panggung dan berlagak
menjadi raja, pejuang, pangeran,
putri, dan siapa pun yang mereka
inginkan. Pada perkembangannya,
hiburan ketoprak juga diminati oleh
anggota kerajaan, dan di setiap
penampilannya selalu ada pelawak
yang membuat ketoprak terasa
semakin hidup.
Pada awal abad 19 ketoprak
dipentaskan di pendapa
Wreksodiningrat, seorang
bangsawan Kraton Solo. Saat itu,
pentas ketoprak menggunakan
cerita sederhana dan iringan
instrumen gamelan. Tahun 1924,
muncul kelompok ketoprak
kelilingan Langen Budi Wanodya,
pentas di daerah Demangan Yogya.
Karena mudah ditirukan,
bermunculan grup ketoprak.
Hampir setiap kampung memiliki
grup ketoprak.
Tahun 1925, format Ketoprak
berubah bukan hanya alat musik
yang menggunakan biola, beberapa
instrumen dan rebana, tapi juga
cerita berkembang tak hanya
ungkapan syukur petani namun
merambah problem sosial
masyarakat. "Tahun 1925-1926 ini
disepakati sebagai periode ketoprak
peralihan. Iringan musik
menggunakan seperangkat gamelan
dan cerita berkembang bersumber
pada sejarah masa lampau, tata
kostum dan tata pentas mulai
mengalami kemajuan.
Tahun 1940-an ketoprak sangat
dikenal masyarakat dampak
disiarkan radio (RRI Yogya) yang
semula bernama MAVRO. Tahun
1950-1960 ketoprak berkembang
menjadi primadona pertunjukan
masyarakat. Namun tahun
1966-1969, ketoprak mati akibat
pergolakan politik di Indonesia. Mulai
tahun 1970-an, ketoprak
dibangkitkan lagi oleh pemerintah
Orde Baru lewat institusi militer
Kodim, Korem dan Kodam.
Tahun 1990 muncul ketoprak
plesetan (humor) di Yogya. Dengan
menggunakan pola baru membuat
ketoprak kembali berubah, karena
banyak mengadopsi idiom-idiom
teater modern yang diolah dan
dikemas dalam sebuah pentas
ketoprak. Maka muncul istilah
ketoprak garapan yang
menawarkan konsep baru.
Dalam penyajian atau
pementasannya menggunakan
bahasa Jawa ini memiliki cerita yang
beragam dan menarik. Mirip dengan
teater, pertunjukan ini diisi dengan
dialog-dialog yang membawa
penonton merasakan atmosfir
“dunia” Jawa pada masa Raja-Raja
berkuasa.
Ceritanya diambil dari mana saja,
baik dari sejarah tanah Jawa hingga
cerita-cerita fantasi. Penampilannya
juga selalu disertai tembang-
tembang Jawa yang disisipkan di
beberapa bagian cerita, sehingga
dapat juga dibilang ketoprak di satu
pihak mirip dengan operet.
Kostum dan dandanannya
menyesuaikan dengan adegan atau
lakon.
Pada awalnya, ketoprak
menggunakan iringan suara lesung
dan alu yang biasa digunakan
sebagai alat penumbuk padi. Alat-
alat ini menimbulkan suara: prak,
prak, prak, yang merupakan asal
dari kata ketoprak. Namun saat ini
jalan cerita ketoprak diiringi oleh
irama gamelan dan keprak yang tak
henti. Dan ini sangat menarik
dinikmati, terutama apabila memang
pertunjukan ketoprak yang
disuguhkan mengangkat cerita
humor yang dapat mengundang
tawa.
Jenis-jenis Ketoprak
Beberapa jenis ketoprak antara lain :
Ketoprak Lesung
Sesuai dengan namanya, alat musik
yang dipergunakan dalam Ketoprak
ini terdiri dari lesung, kendang,
terbang dan seruling. Ceritera yang
dibawakan adalah kisah-kisah rakyat
yang berkisar pada kehidupan di
pademangan - pademangan, ketika
para demang membicarakan
masalah penanggulangan hama
yang sedang melanda desa mereka
atau ceritera-ceritera tentang Pak
Tani dan Mbok Tani dalam
mengolah sawah mereka.
Oleh karena itu kostum yang
dipakaipun seperti keadaan mereka
sehari hari sebagai penduduk
pedesaan, ditambah dengan sedikit
make up yang bersifat realis.
Untuk mementaskan Ketoprak
Lesung dibutuhkan pendukung
sebanyak ± 22 orang, yaitu 15 orang
untuk pemain (pria dan wanita) dan
7 orang sebagai pemusik. Dalam
pertunjukan ini tidak dikenal adanya
vokalis khusus atau waranggana.
Vokal untuk mengiringi musik
dilakukan bersama-sama baik oleh
pemusik maupun pemain.
Pertunjukan Ketoprak Lesung ini
menggunakan pentas berupa arena
dengan desain lantai yang berbentuk
lingkaran. Sampai sekarang
Ketoprak Lesung yang ada masih
mempertahankan alat penerangan
berupa obor, tetapi ada juga
pertunjukan Ketoprak Lesung yang
menggunakan lampu.
Salah satu perbedaan Ketoprak
Lesung dengan Ketoprak Gamelan
adalah adanya unsur tari. Pada
waktu masuk atau keluar panggung
atau kegiatan lain pemain Ketoprak
Lesung melakukannya dengan tarian
yang bersifat improvisasi.
Lama pertunjukan Ketoprak Lesung
ini tergantung pada kebutuhan. Bila
diminta bermain semalam suntuk
maupun setengah malam pemain
ketoprak ini akan menyesuaikan diri
dengan mengambil lakon yang tepat
untuk itu, akan tetapi dengan catatan
bahwa pertunjukan hanya dilakukan
pada malam hari.
Ketoprak Gamelan
Meskipun merupakan
perkembangan lebih lanjut Ketoprak
Lesung akan tetapi fungsi
pertunjukan Ketoprak Gamelan ini
tidak berubah, yaitu sebagai hiburan
bagi masyarakat, yang kadang-
kadang menyelipkan penerangan
penerangan dari pemerintah kepada
mereka.
Hanya saja ceritera yang dimainkan
dalam Ketoprak Gamelan ini lebih
banyak diambil dari ceritera babad
tentang kerajaan-kerajaan yang
pernah ada, terutama di Jawa. Untuk
mementaskan Ketoprak diperlukan
pendukung sebanyak kurang lebih
34 orang pemain, penabuh
gamelan, waranggana, dan dalang.
Lama pertunjukan untuk setiap
pementasan mencapai 7 sampai 8
jam, dan bisa dilakukan baik siang
maupun malam hari. Dalam
pertunjukan Ketoprak ini para aktor
biasanya berpedoman pada naskah
singkat yang dibuat oleh dalang.
Naskah ini hanya memuat pedoman
tentang adegan apa saja yang harus
ditampilkan dari inti dan ceritera
yang dipentaskan. Dialog, blocking
dan lain-lain permainan di panggung
sepenuhnya dilakukan oleh pemain
secara improvisasi. Ketoprak ini
menggunakan alat musik yang
berupa gamelan Jawa lengkap pelog
dan slendro, atau slendro saja.
Para pemain Ketoprak memakai
kostum dan make up yang bersifat
realis sesuai dengan peran dan
waktu ketika mereka tampil. Tempat
pertunjukan berupa pentas
berbentuk panggung dengan
dekorasi (latar belakang) yang
bersifat realis (sesuai dengan lokasi
kejadian, misalnya di hutan, di
kraton dan lain-lain). Demikian juga
dialog yang diucapkan para
pemainnya.
Ketoprak Gamelan dapat dikatakan
sebagai drama tradisional yang
biasanya mengambil ceritera
tentang kerajaan-kerajaan tempo
dulu. Sebelum permainan utama
ketoprak di mulai, biasanya
disuguhkan terlebih dahulu
pertunjukan extra berupa tari-tarian
yang tidak ada hubungannya
dengan ceritera yang akan
dimainkan.
Modernisasi Ketoprak
Seiring berkembangnya jaman,
budaya-budaya tradisional harus
dapat berkompromi dan beradaptasi
dengan jaman sekarang agar
mereka bisa bertahan. Modernisasi
ini bertujuan agar budaya tradisional
Indonesia tidak punah. Beberapa
tayangan di televisi yang berhasil
mempertahankan budaya ketoprak
adalah Ketoprak Jenaka, Ketoprak
Humor, Ketoprak Canda, Ketoprak
Jampi Stres dan Ketoprak Plesetan.
Tayangan-tayangan televisi di atas
telah dimodifikasi sedemikian
sehingga mereka dapat beradaptasi
dengan jaman sekarang, tetapi tidak
kehilangan esensi mereka sebagai
kebudayaan tradisional.
Menurut data Survey Research
Indonesia, salah satu lembaga
pemeringkat acara televisi, akhir Juni
2000, rating (peringkat) Ketoprak
Canda 5. Artinya, acara itu ditonton
oleh 5% dari sejumlah pemirsa di
beberapa kota yang disurvai.
Sementara Ketoprak Humor
mengumpulkan rating 9. Dari
angka-angka di atas, dapat kita lihat
bahwa modernisasi ketoprak di
Indonesia cukup berhasil.

Sabtu, 03 September 2011

Rewondo 2011


Ritual sesaji rewondo ini dilaksanakan setiap tanggal 3 syawal oleh warga Kampung Talun Kacang Kelurahan Kandri Kecamatan GunungPati. Acara ini diawali karnaval dari halaman masjid Al. Mabrur menuju Goa Kreo. Arak – arakan Karnaval terdiri dari Manggoloydo, Pembwa Spanduk, Pembawa Umbul – umbul 4 warna ( merah, putih, kuning, hitam ), pembawa bunga manggar, pembawa kayu jati, para santri, pembawa tumpeng sesaji, pager ayu, pager bagus dan para penari gado-gado Semarangan. Sampai di halaman Goa Kreo diadakan penyerahan tumpeng sesaji yang dilaksanakan oleh juru kunci kepada rewondo baik yang masih hidup maupun yang sudah mati ( leluhur/roh ), kemudian para santri naik ke puncak untuk tahlil dan berdoa bersama memohon kepda Tuhan YME agar para karyawan, masyrakat talun kacang, dan para pengunjung diberkahi keselamatan, panjang umur dan rejeki yang halal...

Selasa, 30 Agustus 2011

1 mei 1974

Sifat-sifat utama mereka yang
angka garis hidupnya 9 adalah: rasa
kasih pada sesama dan sikap yang
sangat humanis. Ini adalah misi
yang harus Anda pelajari dalam
hidup. Biasanya angka ini
menghasilkan individu yang sangat
dipercaya dan pribadi terhormat,
juga seorang individu yang tidak
punya sifat rasialis dalam bentuk
apapun. Tentu saja, semua ini
terlihat seperti daftar sifat yang
terlalu sempurna, tapi Anda
memang seseorang yang
berperasaan peka bagi mereka
yang kurang beruntung
dibandingkan diri Anda. Dan jika
Anda ada dalam posisi yang bisa
membantu, akan Anda lakukan.
Anda sangat peka dan memandang
sekitar diri Anda dengan rasa kasih.
Anda dengan angka garis hidup
yang tertinggi ini berada pada posisi
kehidupan yang tinggi dan dengan
sendirinya mempunyai banyak
tanggung jawab. Tujuan hidup
garis hidup 9 ini bersifat filosofis.
Hakim, pemimpin spiritual....

Senin, 29 Agustus 2011

pitutur luhur

Pitutur Luhur Supaya kehidupan berjalan baik, para pinisepuh telah mewariskan pitutur luhur – petuah luhur supaya kita semua tetap berpegang kepada paugeraning urip – tata cara kehidupan luhur, yang secara tradisi selalu dilaksanakan dan dihormati seluruh warga dengan sadar dan mantap Petuah dan ajaran warisan leluhur Jawa/ Nusantara sengaja disebar kemana-mana, tidak berupa sebuah buku tuntunan. Ini dimaksudkan oleh para pinisepuh, supaya anak cucu termasuk penulis dan anda semua mengerti, bahwa belajar dan mencari ilmu itu perlu usaha yang tekun. Tidak jemu-jemunya para pinisepuh menebarkan ajaran luhur lewat sloka- sloka , tembang-tembang, babad, cerita tutur, peribahasa dll, supaya anak keturunan dimanapun dan kapanpun selalu ingat untuk menjaga perilaku yang baik dan patut, selalu percaya diri, berpegang teguh kepada Budi Pekerti, tatakrama dan tata susila, tidak sombong, sopan dan bersikap rendah hati – andap asor . Piweling/ ajaran yang utama adalah : Tansah eling marang Pangeran – Selalu ingat kepada Tuhan, sebab Gusti ora sare – karena Tuhan tidak tidur, artinya : mengetahui segalanya. Petuah lewat peribahasa Dalam pergaulan sehari-hari, beberapa peribahasa dibawah ini, kiranya masih relevan dan bermanfaat dan bila diperhatikan dan dilaksanakan yang baik dan dihindari yang jelek, akan membuat suasana kehidupan dimasyarakat enak, rukun dan menyenangkan. Zaman Edan Salah satu pitutur klasik yang kondang adalah Zaman Edan , karya agung pujangga Ranggawarsita , sebagai berikut :           Amenangi zaman edan Mengalami zaman edan/gila Ewuh aya ing pambudi Serba sulit menentukan perilaku Melu edan nora tahan Mau ikutan berbuat gila, tak sampai hati Yen tan melu anglakoni Kalau tak ikutan Boya keduman milik Tidak kebagian rejeki ( uang, harta) Kaliren wekasanipun Jadinya kelaparan Dilalah karsa Allah Sudah menjadi kehendak Tuhan Begja-begajne kang lali, luwih begja kang eling lan waspada Seberapapun untung yang didapat oleh orang yang lagi lupa, masih lebih bahagia orang yang sadar dan waspada. Melecehkan kebenaran Ada zaman yang menyedihkan bagi orang baik-baik, ketika kebenaran dan orang baik-baik dilecehkan, seperti pada ungkapan ini : Wong bener thenger-thenger, Wong salah bungah-bungah, Wong apik ditampik-tampik. Artinya : Orang benar jadi susah, Orang salah malahan senang hidupnya, Orang baik tidak diterima  bahkan diusir. Dhandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dhandhang. Yang jahat dibilang baik, yang baik dikatakan jahat. Ini merupakan gambaran keadaan yang rancu, dimana nilai-nilai moral kejangkitan penyakit. Sindiran kepada orang tak bermutu Ada saja orang tak bermutu dizaman apapun, orang-orang yang berlagak sok pintar. Contohnya : Kakehan gludhug kurang udan. Kebanyakan guntur, hujannya sedikit. Artinya kebanyakan ngomong, yang benar sedikit. Kegedhen endhas kurang uteg. Kebesaran kepala, otaknya kurang. Alihan gung Lagaknya kaya orang gedean, bodoh merasa pintar. Merak kecancang Bergaya anggun bak burung merak.         Malang kadhak Berjalan  gaya kesana kemari seperti itik. Ini adalah gambaran orang yang mendem drajad, pangkat lan semat. Orang yang mabuk kekuasaan, kedudukan, pangkat dan kekayaan materi. Murang  kara adalah orang yang berperilaku tidak baik  seperti koruptor, manipulator, pemeras,yang  menyalah gunakan kedudukan untuk mencari uang yang tidak halal. Micakake wong melek Orang yang tidak malu atas perbuatannya yang tidak baik, dia anggap semua orang itu buta,  tidak tahu akan perbuatannya yang tercela seperti menggerogoti uang negara, memeras dsb. Mungal mungil adalah orang yang tak punya pendirian.   Ngalem legine gulo Memuji manisnya gula. Dengan menyanjung orang kaya/berpangkat mengharapkan  diberi sesuatu.   Ngantuk nemu kethuk. Ini gambaran orang malas, tanpa bekerja dapat  rejeki. Anjabung alus Menipu dengan cara halus. Keplok ora tombok Orang yang mencela orang lain dan tidak membantu. Ilang jarake, kari jaile Hilang sudah sifat baik, yang ada hanya iri dan dengki. Tingkah laku orang-orang dinegeri kacau. Pada sebuah negeri yang tatanannya lagi kacau, diingatkan : Waspada, ada orang atau kelompok yang tidak terpuji perilakunya, seperti : Ambondhan tanpo ratu Tidak menghormati tatanan/peraturan, ulahnya mengacau. Ngalasake negoro.. Negara dianggap hutan, berbuat seenaknya sendiri. Mampang mumpung Berbuat semaunya sendiri. Alesus gumeter Sengaja menyebarkan berita yang mengacau. Sawat ambalang kayu Dinegeri yang tatanannya baru sakit, ada saja peramal yang senangnya mengeluarkan ramalan-ramalan, meski kebanyakan ramalannya tidak benar.         Setan nggowo ting Setan yang berkeliaran membawa lentera, artinya ada orang yang berkeliaran kesana kesini untuk menghasut dan berbuat jahat. Caca upa Berbuat jahat supaya terjadi permusuhan, lalu menyediakan racunnya – Raja wisuna . Bahni maya pramana Melakukan kampanye busuk ( black campaign ) sambil mencerca dan memaki lawannya. Arep jamure, emoh watange Pemalas, maunya hidup enak ,tetapi tidak mau bekerja keras. Gecul kumpul Kumpulan para penjahat. Hadigang Munculnya para pemimpin yang merasa kuat. Hadigung Merasa besar dan kuasa. Hadiguna Merasa pandai. Sementara itu , banyak anak buahnya, pejabat dibawahnya yang tindakannya tidak punya malu : Rai gedheg. Mereka suka memeras kawula yang kebanyakan juga hidup susah, sampai kawula tak punya apa-apa, diibaratkan seperti : Pitik trondhol dibubuti .-Ayam yang bulunya jarang, masih juga dibubuti bulunya hingga plonthos , habis semua bulunya. JagadKejawen , Suryo S. Negoro  

Senin, 15 Agustus 2011

UntukRenungan Hidup

Ada beberapa tingkatan kualitas
manusia. Manusia bodoh, Manusia
Pintar, Manusia Licik dan Manusia
Beruntung. Manusia bodoh,
dikalahkah manusia pintar. Manusia
pintar sering kalah oleh manusia
licik. Dan manusia licik tidak bisa
mengalahkan manusia beruntung.
Dengan kata lain, manusia
beruntunglah termasuk manusia
dengan kualitas yang tidak
terkalahkan.
hidup digambarkan seperti aliran air
di sungai. Sebelah pinggir kali
bernama kesenangan, sebelahnya
lagi bernama kesedihan.
Sebagaimana kehidupan yang
sebenarnya, ada saatnya kita
terhenti di pinggir kali kesenangan,
ada kalanya terhenti di pinggir kali
kesedihan. Apapun nama dan jenis
pinggir kalinya, tidak perduli kita
sedang senang atau sedih, sang
hidup akan senantiasa berjalan.
Sehingga, siapa saja yang
memusatkan perhatian pada
pemberhentian sementara di pinggir
kali, ia pasti tidak puas. Sebab,
pinggiran kali hanyalah bentuk lain
dari kesementaraan. Keabadiaan,
demikian keberuntungan-
keberuntungan terakhir
mengajarkan ke saya, ada dalam
kenikmatan untuk mengalir dengan
sang perubahan.
Dalam keheningan kesadaran seperti
ini, saya (dan juga Anda ?) memang
tidak pernah lahir dan tidak akan
pernah mati. Yang mati dan lahir
hanyalah tubuh. Dan diri ini yang
terus mengalir tidak mengenal
kamus kelahiran dan kematian.
Sama dengan air yang mengalir di
sungai, yang tidak hilang dibawa
matahari, maupun tidak hilang
ditelan bumi, ia menghadirkan
gemercik-gemercik kegembiraan.
Banyak manuasia memang
mendapat banyak dipuji dan
dilayani. Dan saya paham, jabatan
dan atribut-atribut sejenislah yang
membuatnya demikian. Suatu saat
ketika atribut itu tidak ada, bukan
tidak mungkin makian dan
kebencian yang datang. Dan ini juga
ditujukan pada ketiadaan atribut.
Dan manusia yang mengalir
memang tidak pernah disentuh
pujian dan makian. Jadi kenapa
mesti tertawa ketika dipuja, dan
kenapa juga mesti berhenti
bernyanyi ketika dimaki ? Bukankah
keduanya tidak ditujukan pada diri
ini yang terus mengalir ?.
kenapa manusia bisa begitu berat
dalam menjalani hidup dan
kenapajuga dia bisa merasa terbang,
Dalam bahasa yang lugas sekaligus
cerdas, ada seorang yang
mengaitkan kedua hukum fisika ini
ke dalam dua hukum kehidupan:
“Hate is under the law of gravity,
love is under the law of levitation.”
Kebencian berkait erat dengan
gravitasi karena mudah sekali
membuat manusia hidup serba
berat dan ditarik ke bawah. Cinta
berkaitan dengan gerakan-gerakan
ke atas. Karena hanya cinta yang
membuat manusia ringan dan
terbang ke atas. Sungguh sebuah
bahan renungan kehidupan yang
cerdas dan bernas.
Kembali ke soal hidup manusia yang
serba berat, tidak ada manusia yang
bebas sepenuhnya dari masalah.
Bahkan ada yang menyederhanakan
kehidupan dengan sebuah kata:
penderitaan! Hanya saja kebencian
berlebihan yang membuat semua
ini menjadi semakin berat dan
semakin berat lagi. Ada yang benci
pada diri sendiri, ada yang
membenci orang tua, suami, istri,
teman, tetangga, atasan kerja,
sampai dengan ada yang membenci
Tuhan.
Kenapa kita harus benci, jika itu
membuat dirikita terbebani kenapa
kita tidak pasarh untuk mencintai,
Ada yang menyebut ini dengan
emptiness. Sebuah terminologi
timur yang amat susah untuk
dijelaskan dengan kata-kata
manusia. Namun Dainin Katagiri
dalam Returning to Silence,
menyebutkan: “The final goal is that
we should not be obsessed with the
result, whether good, bad or
neutral.” Keseluruhan upaya untuk
tidak terikat dengan hasil. Itulah
keheningan. Sehingga yang tersisa
persis seperti hukum alam: kerja,
kerja dan kerja. Dalam kerja seperti
ini, manusia seperti matahari.
Ditunggu tidak ditunggu, besok pagi
ia terbit. Ada awan tidak ada awan,
matahari tetap bersinar. Disukai atau
dibenci, sore hari dimana pun ia
akan terbenam.
Mirip dengan matahari
yang tugasnya berbeda
dengan awan dan
bintang. Kita manusia
juga serupa. Pengusaha
bekerja di perusahaan.
Penguasa bekerja di
pemerintahan. Pekerja
bekerja di tempat
masing-masing. Penulis
menulis. Pertapa
bertapa. Pencinta yoga
beryoga. Pengagum
meditasi bermeditasi.
Semuanya ada
tempatnya masing-
masing. Ada satu hal
yang sama di antara
mereka: “Menjadi
semakin sempurna di
jalan kerja”. Soal hasil,
sudah ada kekuatan
amat sempurna yang
sudah mengaturnya.
Keinginan apalagi
kebencian, hanya akan
membuatnya jadi berat
dan terlempar ke bawah.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Bukti Adanya Allah Dapat Dirasa Dengan Nurani ...Sebuah perenungan yang mendalam dari dasar qolbu yang bercahaya...

HAL pertama yang akan dilakukan oleh seseorang yang mau mendengar nuraninya adalah mencari jawaban dan menjelajahi hal-hal yang terlihat di sekelilingnya. Sese-orang yang telah mengembangkan kepekaan berpikirnya, akan dengan mudah melihat bahwa dia tinggal di sebuah dunia yang tercipta tanpa cacat, yang ada di tengah-tengah alam semesta yang sempurna. Mari kita renungkan sejenak lingkungan dan kondisi-kondisi di mana kita tinggal. Kita tinggal di sebuah dunia yang dirancang dan didisain dengan halus dengan segala rincian yang mungkin. Bahkan sistem-sistem di da¬lam tubuh manusia saja begitu amat banyak kesempurnaannya. Sambil membaca buku ini, jantung Anda berdetak secara konstan tanpa henti, kulit Anda melakukan peremajaan sendiri, paru-paru Anda membersihkan udara yang Anda hirup, hati Anda mengalirkan darah Anda, dan jutaan protein disintesakan (dipadukan) ke dalam sel-sel Anda setiap detik dalam rangka menjamin keberlang¬sungan hidup. Manusia tidak menyadari adanya ribuan aktivitas yang berlangsung di dalam dirinya, bahkan tidak menyadari bagai¬mana sebagian aktivitas- aktivitas tersebut terjadi. Dan jauh di atas sana ada matahari, jutaan kilometer jaraknya dari planet kita, yang memberi cahaya, panas, dan energi yang kita butuhkan. Jarak antara matahari dan bumi dibuat sedemikian rupa sehingga sumber energi ini tidak menghanguskan bumi ataupun membekukannya hingga mati. Tatkala kita memandang ke langit, kita mempelajari bahwa lepas dari daya tarik estetisnya, massa udara yang menyelubungi bumi juga melindungi manusia dan semua makhluk lainnya dari kemungkinan ancaman- ancaman dari luar. Jika atmosfir tidak ada, maka tak akan ada satu makhluk hidup pun di muka bumi ini. Seorang manusia, yang mau memikirkan fakta- fakta ini satu demi satu, cepat atau lam-bat akan bertanya bagaimana dirinya dan alam semesta yang ditempatinya ini terjadi dan bagaimana semua ini terpelihara. Tatkala dia mencari tahu tentang hal ini, akan mun¬cullah dua alternatif penjelasan. Salah satu penjelasan ini mengatakan kepada kita bahwa seluruh alam semesta, planet-planet, bintang-bintang, dan semua makhluk hidup terjadi dengan sendirinya sebagai suatu hasil dari serangkaian peristiwa-peristiwa yang bersifat kebetulan. Dinyatakan bahwa atom- atom yang mengambang dengan bebas, yang merupakan unit-unit terkecil dari materi, secara kebetulan bersatu membentuk sel-sel, manusia- manusia, hewan-hewan, tanaman-tanaman, bintang-bintang, dan semua struktur yang sangat kompleks dan tanpa cacat ini beserta sistem-sistem yang mengelilingi kita dan menakjubkan ini. Alternatif kedua mengatakan kepada kita bahwa segala hal yang kita lihat diciptakan oleh seorang pencipta yang memiliki kebijaksanaan dan kekuatan yang ulung di atas segala-galanya; bahwa tak ada sesuatu pun yang mungkin terjadi hanya secara kebetulan dan bahwa semua sistem yang ada di sekeli¬ling kita dirancang dan didisain oleh seorang pencipta. Sang pencipta ini adalah Allah. Kita harus kembali pada nurani untuk memutuskan. Mungkinkah sistem-sistem yang begitu sempurna dan rinci ini dapat terbentuk secara kebetulan namun demikian sempurna harmoninya. Siapapun yang berpulang ke hati nurani¬nya dapat menangkap bahwa segala sesuatu di alam semesta ini memiliki seorang pencipta, dan sang pencipta ini sangat terpuji kebi-jaksanaannya dan berkuasa atas segala hal. Segala sesuatu di sekeliling kita mengandung tanda-tanda nyata adanya Allah. Keseim-bangan dan keselarasan yang sempurna dari alam semesta ini dan makhluk-makhluk hidup di dalamnya, adalah indikasi yang paling kuat dari adanya suatu pengetahuan tertinggi. Bukti ini terang- benderang, seder-hana, dan tak terbantahkan. Nurani kita tidak punya pilihan kecuali mengakui bahwa semua ini adalah hasil karya Allah, satu- satunya Pencipta. Akan tetapi, seseorang yang tidak kembali kepada nuraninya sendiri tidak dapat mencapai kesadaran yang sama. Kesadaran ini dicapai melalui kebijaksanaan, dan kebijak¬sanaan adalah sebuah sifat ruhaniah yang hanya muncul manakala seseorang mau men¬dengar nuraninya. Perilaku apa pun yang ditampilkan sesuai dengan nurani membantu membangun dan mengembangkan kebijaksanaan. Dengan demikian, di sinilah perlunya ada perhatian khusus tentang definisi kebijaksanaan. Berlawanan dengan pemakaiannya secara umum, kebijaksanaan adalah sebuah konsep yang berbeda dengan kecerdasan. Seseorang, tidak peduli betapa pun cerdas dan banyak pengetahuannya, akan tetap tidak bijaksana jika dia tidak mau mendengar nura¬ninya, dan tidak dapat melihat atau memahami fakta-fakta yang ditemuinya. Sebuah contoh dapat menguraikan perbedaan antara kecerdasan dengan kebijaksanaan yang dicapai lewat nurani. Seorang ilmuwan bisa saja menempuh penelitian yang sangat rinci tentang sel selama bertahun-tahun. Bah¬kan bisa saja dia adalah orang paling ahli di bidangnya. Walaupun demikian, jika kebijak-sanaan dan nuraninya kurang, dia hanya dapat menguasai potongan-potongan pengeta¬huan saja. Dia tidak akan mampu menyusun potongan- potongan ini menjadi satu tubuh yang utuh. Dengan kata lain, dia tidak akan dapat menarik sebuah kesimpulan yang tepat dari isi informasi ini. Namun, bagi seseorang yang memiliki kebijaksanaan dan nurani, merasakan adanya aspek-aspek yang menakjubkan dan kesem- purnaan dari detail sebuah sel, dan mengakui adanya tangan seorang pencipta, seorang di- sainer dengan kebijaksanaan yang ulung. Jika seseorang berpikir dengan menggunakan nuraninya dia akan sampai pada kesimpulan ini: kekuasaan yang menciptakan sebuah sel dengan kesempurnaan yang sedemikian itu tentulah pencipta dari semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup lainnya. Di dalam al-Quran ada contoh dari Nabi Ibrahim a.s., yang menemukan adanya Allah dengan mendengar nuraninya: Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, Aku tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata, Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberiku petunjuk, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, .Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, Hai kaumku, sesungguhnya aku cuci tangan dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah... (Q.s. al-An.am: 76-9) Bagaimana Nabi Ibrahim a.s. dulu menemukan adanya Allah melalui kebijaksanaan dapat terlihat dalam ayat-ayat di atas. Melalui nuraninya, dia menyadari bahwa semua hal yang terlihat di sekelilingnya hanyalah makhluk- makhluk yang diciptakan, dan bahwa Sang Pencipta jauh lebih unggul dari makhluk-makhluk itu. Siapa pun yang berpulang ke nuraninya akan melihat fakta ini bahkan jika tidak ada seorang pun yang memberi¬tahunya. Setiap orang yang berpikir dengan tulus, tanpa melibatkan hawa nafsunya, dan hanya menerapkan nuraninya saja, dapat memahami keberadaan dan keagungan Allah. Jika seseorang tidak mau melihat fakta-fakta yang gamblang di depan matanya ini, dan bertingkah seakan-akan fakta- fakta tadi tidak ada, maka orang ini akan menjadi hina meskipun dia cerdas. Alasan mengapa seseorang yang mengetahui kebenaran dengan nuraninya namun tidak mau menerimanya adalah karena fakta ini bertentangan dengan kepentingan-kepentingan pribadinya. Pengakuan seseorang atas adanya Allah berarti pengaku-annya bahwa dirinya berada jauh di bawah keunggulan yang kepada- Nya dia harus berserah diri, yang kepada-Nya dia sangat mem-butuhkan, dan yang kepada-Nya dia kelak akan ditanyai. Tanda-tanda adanya Allah sangat jelas dan tampak bagi siapa saja yang mau melihatnya. Ini adalah sebuah bukti kebenaran bahwa Pencipta dari disain yang berlaku di seluruh alam semesta ini adalah Allah. Sebagian orang yang menolak adanya Allah berbuat demikian bukan karena mereka sungguh-sungguh tidak mempercayai- Nya namun karena mereka ingin menghindar dari aturan moral yang harus mereka taati sebagai orang-orang yang beriman. Setiap orang dengan nuraninya mengetahui eksistensi dan kekuasaan abadi Allah. Kendati demikian, seseorang yang mengakui adanya Allah dan merasakan kekuasaan-Nya, juga tahu bahwa dirinya kelak akan ditanyai oleh-Nya, dan bahwa dia harus mematuhi hukum-hukum-Nya dan hidup untuk-Nya. Sedangkan orang yang berkeras untuk menolak sekalipun dia sudah mengetahui fakta-fakta ini, berbuat demikian karena bila dia menerima fakta yang sangat besar ini tidak sesuai dengan kepentingan- kepentingannya dan perasaan superioritas yang ada di dalam dirinya. Di dalam al¬Qur.an orang- orang ini digambarkan di dalam Surat an-Naml: "Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) pada-hal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.." (Q.s. an-Naml, 14)

Rabu, 10 Agustus 2011

kata bijak tentang anak


Jika anak dibesarkan dengan celaan,
dia akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan
cemoohan, dia akan belajar rendah
diri
Jika anak dibesarkan dengan
permusuhan, dia akan belajar
berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan,
dia akan belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan
dorongan, dia akan belajar percaya
diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
dia akan belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan rasa
aman, dia akan belajar menaruh
kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan
dukungan, dia akan belajar
menyenangi diri sendiri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih
sayang dan persahabatan, dia akan
belajar menemukan cinta dalam
hidupnya.
Jika anak dibesarkan dengan
toleransi, ia akan belajar menahan
diri
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-
baiknya perlakuan, Ia belajar
keadilan

Minggu, 07 Agustus 2011

Mempercantik tampilan
tema Naite dengan tema
flash memang butuh sedikit
ketelatenan, dikarenakan
untuk menbuat UI Hp Naite
dengan teme flas tidak
cukup hanya copi file thm
nya di momory hp, tetapi
dibutuhkan proses
memasukan file flash (swf)
ke system folder di hp kita
Persiapan download thema
flash unutu SE Naite
Extrak rar > kemudian akan
didapat file thm dan file swf
Note : File thm dapat
langsung dikopikan ke
memory telpon atau memori
card di folder theme,
sedangkan fila swf harus
dikopikan ke system dengan
bantuan A2Uploader
tentunya
Langkah memasukan swf:
- pertama matikan hp naite,
buka batre, pasang lagi (tuk
reset cmos)
- jalankan program
a2uploader.exe.
- pada program a2uploader
klik ‘file system tool’ (hp
belum dicolokkan kabel data
dan dalam kondisi sudah
mati)
- tekan dan tahan tombol
‘C’ di hp lalu colok kabel
data (kabel dah konek ke PC)
- tahan tombol C sampai
pembacaan system hp beres
dan folder-folder system
tampil
- Kopikan file flash dengan
cara blok semua swf yang
ada kemudian drag and drop
di folder
tpa/preset/system/
desktop/flash
shut down FS dan quit, dan
tunggu beberapa saat dan
cabut kabel data kemudian
naylakan hp naite kita
Note : file thm harus
dikopikan ke folder theme

Sabtu, 06 Agustus 2011


"Aku cinta kpd org2 soleh, Walaupun aku bukan dr kalangan mereka, Smoga dgn kasih ku kpd mereka, Aku akan mndapat syafaat mreka d akhirat kelak, Aku benci kpd mereka yg jadikan maksiat khidupannya, Walaupun aku & mrk sama, Dlm maksiat & dosa, Aku cinta pdMu Ya Allah, Mengakui keesaan & keagunganMu, Namun diriku tlalu keras utk mntaatimu, Ampunilah dosaku Ya Allah.. Engkau Maha Pengampun lg Maha Penyayang...AMIN..."

Jumat, 05 Agustus 2011

Hajar Aswad, BatuPaling Tenar Sejagad


Di Mekkah, di tengah
Masjidil Haram terdapat
Ka'bah -- arah kiblat
salat umat muslim di
dunia. Di sudut
bangunan suci itu
terdapat Hajar Aswad,
batu hitam yang diyakini
berasal dari surga.
Konon, awalnya ia
berwarna putih, namun
dosa anak cucu Nabi
Adam lah yang
menjadikannya hitam.
Hajar Aswad terdiri dari
delapan keping yang
terkumpul dan diikat
dengan lingkaran perak.
Ia memiliki aroma wangi
yang unik. Ketika umrah
atau haji, umat muslim
berebut menciumnya --
mengikuti tuntunan Nabi
Muhammad.
Sejumlah orang
menduga, batu itu
adalah meteorit, namun
dari mana pastinya batu
itu berasal masih jadi
perdebatan.

ilmu laduni

Barang siapa yang
menjadikan kisah nabi
Khidir as dengan nabi
Musa as sebagai alasan
untuk menggantikan
wahyu dengan ilmu
laduni –sebagaimana
pendapat orang- orang
yang tidak mendapatkan
taufik dari Allah-, maka
orang itu adalah atheis
dan zindiq, karena
sesungguhnya nabi Musa
as tidaklah diutus
kepada nabi Khidir as,
dan nabi Khidir pun tidak
diperintahkan untuk
mengikuti nabi Musa as
“ ( Ibnu Abdul Izz Al
Hanafi)
Ahmad Zein MA,Cairo
Kita akan
memperluaskan sedikit
pembahasan tentang
Ilmu laduni ini, karena
semakin banyak orang
Islam yang mengaku
telah memiliki ilmu aneh
ini, kemudian membuat
kekacauan dikalangan
umat Islam. Sehingga,
perlu bagi seorang
muslim yang ingin
menjaga aqidahnya
untuk mengetahui
hakekat ilmu laduni
tersebut. Disana ada
beberapa pertanyaan :
Mungkinkah ilmu laduni
ini bisa dicari ? Apakah
ilmu ini merupakan
pemberian Allah kepada
orang-orang tertentu,
sehingga tidak semua
orang bisa memilikinya ?
Apakah orang yang
memiliki ilmu ini sudah
sampai derajat keimanan
yang sangat kuat,
sehingga dibolehkan
meninggalkan sebagian
kewajibannya sebagai
orang muslim,
sebagaimana diyakini
oleh sebagian orang ?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut insya Allah akan
terjawab dalam tulisan di
bawah ini
Menelurusi hakikat ilmu
Laduni
Kalau kita buka
lembaran Al Quran,
ternyata hanya ada satu
tempat yang
menyebutkan “ ilmu
laduni “ secara jelas,
yaitu di dalam surat Al
Kahfi ayat 65. Walaupun
harus diakui, ada ayat-
ayat lain yang mungkin
mencakup pembahasan
ilmu laduni ini, tetapi
secara tidak langsung.
Allah berfirman
menceritakan nabi
khidhir as. :
“ Maka mereka berdua
( Nabi Musa dan
pembantunya )
mendapatkan seorang
hamba dari hamba-
hamba Kami ( yaitu nabi
khidir), yang telah Kami
anugrahi rohmat dan
telah Kami ajarkan
kepadanya ilmu dari sisi
Kami ( Allah ). “ ( QS. Al
Kahfi; 65 )
Ayat diatas adalah dasar
pembahasan ilmu laduni,
bahkan salah satu ayat
yang dijadikan referensi
utama oleh kelompok
tertentu untuk
membenarkan keyakinan
mereka yang sesat.
Mereka menjadi sesat
karena menafsirkan ayat
tanpa ada dasar
keilmuan yang jelas.
Ayat diatas menyebutkan
lafadh “ Ladunna “( huruf
akhir adalah “ a”) , yang
berarti : “ dari sisi Kami
( Allah ) “ , Ilmu Ladunna
berarti ilmu dari sisi
Allah. Yang kemudian
berkembang dan menjadi
ilmu Ladunni ( pakai
huruf “ i “).
Kita belum mengetahui
secara pasti, mulai kapan
istilah ilmu laduni itu
muncul, ( walaupun
sebenarnya bisa
diprediksikan muncul
setelah abad ke 3 hijriah,
bersamaan dengan
munculnya kelompok-
kelompok sempalan
dalam Islam ) . Tapi yang
jelas, ilmu laduni
dinisbatkan pertama
kalinya kepada Nabi
Khidhhir as. Karena
memang teks ayat diatas
berkenan dengan cerita
Nabi Khidhir as.
Ilmu laduni-nya Nabi
Khidhir menurut surat Al
Kahfi – difokuskan pada
satu masalah saja, yaitu
pengetahuan tentang
masa depan, walau
secara rinci digambarkan
dalam tiga peristiwa,
yaitu merusak kapal
yang sedang berlabuh di
pinggir pantai,
membunuh anak kecil
yang ditemukan di
tengah jalan, dan
memperbaiki dinding
yang mau roboh.
Kalau kita padukan
antara ilmu laduni
dengan ketiga peritiswa
di atas, akan kita dapati
benang merah yang
menghubungkan antara
keduanya, yang
konklusinya sebagai
berikut : Ilmu laduni
adalah ilmu yang
bersumber dari Allah swt
( dan Allah sajalah Yang
memegang kunci-kunci
alam ghoib ), sedang inti
dari ilmu laduni yang
dimiliki Nabi Khidhir as
adalah pengetahuan
tentang masa depan
yang nota benenya
adalah ilmu ghoib ,
berarti ilmu laduni yang
diajarkan kepada nabi
Khidhir adalah ilmu
ghoib.
Oleh karenanya, kalau
kita katakan bahwa
Khidhir as adalah seoran
Nabi - dan ini adalah
pendapat yang benar -,
maka Allah telah
mengajarkan kepada
Nabi Khidhir sebagian
ilmu ghoib, dan ini wajar-
wajar saja, karena salah
satu ciri khas wahyu
adalah pengetahuan
tentang sebagian ilmu
ghoib. Dan hal ini hanya
dimiliki oleh para nabi
dan utusan Allah atau
orang-orang yang
dikehendaki Allah swt,
sebagaimana yang
termaktub di dalam
firman-Nya :
“ Dia-lah 9 Allah ) Yang
mengetahui ghoib dan
Dia tidak
memperlihatkan tentang
yang ghoib tersebut
kepada siapapun juga.
Kecuali kepada para
Rosul yang diridhoi-Nya,
maka sesungguhnya Dia
mengadakan penjaga-
penjaga ( Malaikat ) di
muka dan di belakangnya
“ ( QS. Jin : 26-27)
Namun seiring dengan
berjalannya waktu,
istilah ilmu laduni
menjadi berkembang
artinya. Yaitu setiap
orang yang mempunyai
kelebihan yang aneh-
aneh ( yang diluar
kewajaran manusia ),
mereka menganggapnya
mempunyai ilmu laduni.
Seperti kalau kita
melihat seseorang
berjalan diatas air, atau
mengetahui kejadian
pada masa yang akan
datang , atau dia bisa
masuk batu dan selamat
dari kepungan musuh
atau bisa melihat
sesuatu kemudian
menjadi hancur dan lain-
lainnya. Bukan hanya itu
saja, orang yang bisa
menghafal sesuatu
dengan cepat, atau
mampu menjawab
pertanyaan- pertanyaan
dalam ujian, tanpa
kelihatan dia belajar
sebelumnya, sering di
klaim, telah memiliki
ilmu laduni. Maka jika
sekarang, ada orang
yang tiba-tiba mengaku
mempunyai ilmu laduni,
bisa nggak kita
mempercayainya?
Untuk menjawab
pertanyaan diatas, kita
harus merinci dahulu
permasalahannya, pada
point-point di bawah ini :
1. Kalau yang dia
maksudkan ilmu laduni
seperti yang dimiliki nabi
Khidir as, atau
sejenisnya, maka kita
tidak boleh
mempercayainya sama
sekali, karena itu hanya
dimiliki oleh para nabi.
Kalau dia mengakui
memilikinya, sama saja
kalau dia mengaku
mendapatkan wahyu dari
langit atau dengan kata
lain dia mengaku nabi,
karena yang didapat nabi
Khidir tidak lebih dari
pada sebuah wahyu.
Seseorang mungkin bisa
mengetahui ilmu ghoib
dengan perantara Jin
atau syetan. Karena Jin
dan syetan sering
mencuri pendengaran
tentang hal-hal ghoib
dari langit. Sebagaimana
firman Allah di dalam
surat Al Hijr : 17-18,
“ Dan Kami jaga langit-
langit tersebut dari
syetan yang terlaknat,
kecuali mereka yang
mencuri pendengaran
( dari hal-hal yang
ghoib ) , maka dia akan
dikejar oleh batu api
yang nyata “
Ayat – ayat senada juga
bisa dilihat di dalam
surat As Shoffat :10 dan
surat Jin: 9.
2. Tapi kalau yang dia
maksudkan ilmu laduni
adalah ilmu-ilmu
kanuragan ( ilmu
kesaktian ) yang ia
dapatkan dengan
latihan-latihan tertentu,
seperti bertapa di
tengah sungai selama 40
hari 40 malam, atau
puasa selama 40 hari
berturut-turut, atau
dengan hanya makan
nasi putih saja tanpa
lauk dalam jangka waktu
tertentu atau dengan
cara-cara lain yang
sering dikerjakan orang.
Maka kita akan teliti
dahulu, apakah cara-cara
seperti itu pernah
diajarkan oleh Rosulullah
saw dan para sahabatnya
atau tidak ? Kalau
jawabannya tidak,
berarti dia mendapatkan
ilmu tersebut dengan
meminta bantuan dari jin
dan syetan. Sebagaimana
kita banyak dapati
sebagian orang bisa kaya
mendadak dengan
meminta bantuan Jin dan
Syetan. Perbuatan
seperti ini dilarang oleh
Islam, sebagaimana
firman Allah didalam
surat Jin : 6
“ Dan sesungguhnya ada
diantara manusia yang
meminta perlindungan
dari segolongan Jin ,
maka segolongan Jin itu
hanya aka menambah
kepada mereka
kesusahan. “
Kita dapati banyak orang
pada zaman sekarang
yang memelihara Jin
untuk memperoleh
kekayaan dengan cepat,
akhirnya dia menjadi “
tumbal” jin yang ia
pelihara. Jin itu
memangsa tuannya
sendiri. Sungguh Maha
Benar Allah dengan
segala firman-Nya.
3. Jika ilmu laduni
tersebut dia dapatkan
dengan bertaqwa kepada
Allah dengan
menjalankan perintah-
perintahNya serta
menjauhi segala
larangan-Nya sesuai
dengan apa yang
diajarkan oleh Rosulullah
saw, maka kita harus
percaya kepadanya,
tetapi tidak kita sebut
ilmu laduni, kita sebut
karomah atau ilham atau
firasat, menurut jenis
kelebihan yang ia punyai.
Sebagaimana firman
Allah dalam surat Al
Baqarah : 282
“ …dan bertaqwalah
kamu kepada Allah,
niscaya Allah akan
mengajarimu …”
Firman Allah di dalam
surat Al Hijr : 75
“ Dan sesungguhnya
pada peristiwa tersebut
( hancurnya kaum Luth )
merupakan tanda bagi
orang- orang yang
mempunyai firasat “
Dan banyak dalil –dalil
lain yang menyebutkan
adanya istilah-istilah
tersebut dalam ajaran
Islam .
Perlu di garis bawahi,
bahwa orang yang punya
kelebihan tersebut tidak
akan mengaku- ngaku
atau mengumumkan ilmu
yang ia miliki di depan
umum , kecuali kalau ada
maslahat dibalik
pemberitahuannya,
sehingga dengan
terpaksa dia
memberitahukan ilmunya
itu kepada orang lain.
Wallahu a’lam.
Beberapa catatan
penting
Ada beberapa hal yang
perlu penulis tambahkan
disini:
(1) Yang pertama :
Bahwa nabi Khidir as
tidak diutus kepada nabi
Musa as. , sehingga nabi
Musa harus mengikuti
ajaran nabi Khidir
(2) Yang kedua :
Nabi khidir as,– menurut
sebagian para ulama-
diutus kepada kaum
tertentu, sebagaimana
nabi Musa as hanya
diutus kepada Bani Israil.
Dan suatu hal yang
sangat wajar sekali,
apabila di satu zaman
ada dua nabi atau lebih.
Buktinya ? Dalam surat
Yasin ayat 13-14, Allah
berfirman :
“ Berikan ( wahai
Muhammad ) kepada
mereka sebuah
permitsalan para
penduduk suatu negri ,
ketika datang kepada
mereka para utusan
Allah . Ketika Kami utus
kepada mereka 2 orang
rosul, maka mereka
mendustakan keduanya,
maka Kami perkuat
dengan rosul yang
ketiga, mereka berkata ;
“ Sesungguhnya kami
adalah utusan Allah
kepada kamu sekalian “
Contoh yang lain adalah
nabi Ibrohim, Ismail,
Ishaq dan nabi Luth
mereka hidup dalam satu
zaman. Begitu juga nabi
Daud dan Sulaiman, nabi
Ya’qub dan Yusuf , nabi
Musa , Harun dan
Syu’aib, dan terakhir
nabi Zakaria, Isa dan
Yahya.
(3) Yang ketiga :
Nabi Khidir as juga bukan
pengikut nabi Musa as
dan tidak diperintahkan
untuk mengikutinya,
sehingga boleh-boleh
saja bagi nabi Khidir as,
berbuat tidak seperti
apa yang diajarkan nabi
Musa as, karena setiap
nabi mempunyai manhaj
dan syareah yang
berbeda-beda.
Kemudian setelah itu
datang orang Islam “
yang nyleneh ” mengaku
sebagai wali Allah dan
mempunyai ilmu laduni ,
sehingga membolehkan
dirinya keluar – atau
tidak mengikuti syareah
yang di bawa nabi
Muhammad saw.
( Na’udzibillahi
mindzalik).
Jangankan dia, yang
namanya nabi Isa as saja,
nantinya kalau turun ke
bumi lagi untuk
membunuh Dajjal, akan
ikut dan patuh dengan
syareat nabi Muhammad
saw.
Berkata Ibnu Abdil Izz al
Hanafi :
“ Barang siapa yang
menganggap dirinya
dengan nabi Muhammad
saw sebagaimana nabi
Khidir as, dengan nabi
Musa as, atau
membolehkan orang lain
mengerjakan seperti itu
( artinya membolehkan
orang lain untuk mbalelo
dari ajaran Islam ) maka
hendaklah dia
memperbaharuhi
keislamannya , dan
mengucapkan syahadat
sekali lagi dengan penuh
kesungguhan. Karena
dengan perbuatannya
itu , dia telah keluar dari
Islam …..dia bukannya
wali Allah , tetapi
sebenarnya dia adalah
wali syetan. Inilah yang
membedakan antara
orang- orang zindiq
dengan orang-orang
yang istiqomah di dalam
ajaran Islam, maka
perhatikan baik-baik “
(4 ) Yang terakhir :
Nabi Khidir as, menurut
pendapat yang benar ,
telah mati sebagaimana
manusia lainnya akan
mati. Dalilnya
sebagaimana firman
Allah di dalam QS Al
Anbiya ‘ : 34-35 , :
“ Dan Kami ( Allah ) tidak
menjadikan seorang
manusia-pun sebelum
kamu ( wahai
Muhammad) abadi, maka
apabila engkau mati,
apakah mereka akan
abadi ??. Setiap jiwa
akan merasakan
kematian. Dan Kami
akan menimpakan
kepada kamu sekalian
kejelekan dan kebaikan
sebagai ujian bagi kamu.
Dan kepada Kami-lah
kamu sekalian akan
dikembalikan . “
Sumber : al-
ukhuwah.com

Rabu, 03 Agustus 2011

cara pasang flash di blog

Untuk memasang flash
ke dalam blog cukuplah
mudah. Yang kamu
perlukan yaitu file flash
yang biasanya ber-
extensi .swf lalu upload
file tersebut ke hosting.
misal di geocities.com
ato 000webhost ato
tempat hosting lainnya.
File animasi flash
tersebut bisa dijadikan
hiasan pada blog ato bisa
juga dijadikan hiasan di
header sehingga
membuat blog menjadi
lebih animatif. Untuk
memasang flash pada
blog caranya sebagai
berikut :
1. Login ke blogger
kemudian pilih menu
"Layout".
2. Kemudian klik link
"Add a gadget" dimana
akan ditempatkan
animasi flash.
3. Pilih "HTML/
Javascript" kemudian
taruh script berikut :

Contoh :
* Ganti "http://
blogoholic.info/
wellcome.swf" dengan
alamat file flash kamu
yang telah ditaruh di
hosting.
* Ganti width="500"
height="100 dengan
ukuran dari file flashmu.

Selasa, 02 Agustus 2011

Panglipur

HASTABRATA -
Panglipur dan Pitutur

Hastabrata merupakan
pitutur yang diberikan
Rama kepada Wibisana
dan dalam kisah
mahabarata, Hastabrata
disampaikan pada
pelantikan Prabu Sri
Batara Kresno menjadi
raja. Sri Kresna adalah
juga sebagai penasehat
pandawa.
Dalam versi Jawa,
Hastabrata dapat
diuraikan sebagai
berikut. Hasta berarti
delapan sedangkan Brata
berarti laku, watak atau
sifat utama yang diambil
dari sifat alam. Dengan
begitu arti Hastabrata
adalah delapan laku,
watak atau sifat utama
yang harus dipegang
teguh dan dilaksanakan
oleh seorang pemimpin
atau siapa saja yang
menjadi pemimpin
sebuah institusi/
organisasi/rumah tangga,
bahkansebagai
pemimpin bagi dirinya
sendiri.
Delapan watak utama
tersebut diambil dari
sifat matahari, bulan,
bintang, awan/mendung,
bumi, lautan, api dan
angin.
Pertama sifat Matahari.
Terang benderang
memancarkan sinarnya
dan energi tiada henti.
Segalanya diterangi,
diberinya sinar cahaya
tanpa pandang bulu.
Sebagaimana matahari,
seorang pemimpin harus
mampu memberikan
pencerahan kepada
rakyat, berhati-hati
dalam bertindak seperti
jalannya matahari yang
tidak tergesa-gesa
namun pasti dalam
memberikan sinar
cahayanya kepada semua
makhluktanpa pilih
kasih.
Kedua sifat Bulan.
Sebagai planet pengiring
matahari bulan bersinar
dikala gelap malam tiba,
memberikan suasana
tenteram dan teduh.
Sebagaimana bulan,
seorang pemimpin
hendaknya rendah hati,
berbudi luhur serta
menebarkan suasana
tentram kepada rakyat.
Ketiga sifat Bintang. Nun
jauh menghiasi langit
dimalam hari, menjadi
penentu arah dalam ilmu
perbintangan. Seorang
pemimpin harus bisa
menjadi pengarah dan
panutan dari segi
kesusilaan, budaya dan
tingkah laku serta
mempunyai konsep
berpikir yang jelas.
Bercita-cita tinggi
mencapai kemajuan
bangsa, teguh, tidak
mudah terombang-
ambing, bertanggung
jawab dan dapat
dipercaya.
Keempat sifat Awan atau
Mendung. Seakan-akan
menakutkan tetapi kalau
sudah berubah menjadi
hujan merupakan berkah
serta sumber
penghidupan bagi semua
makhluk hidup. Seorang
pemimpin harus
berwibawa dan
“menakutkan” bagi siapa
saja yang berbuat salah
dan melanggar
peraturan. Namun di
samping itu selalu
berusaha memberikan
kesejahteraan.
Kelima sifat Bumi.
Sentosa, suci, pemurah
memberikan segala
kebutuhan yang
diperlukan makhluk yang
hidup diatasnya. Menjadi
tumpuan bagi hidup dan
pertumbuhan benih dari
seluruh makhluk hidup.
Sebagaimana bumi,
seorang pemimpin harus
bersifat sentosa, suci
hati, pemurah serta
selalu berusaha
memperjuangkan
kehidupanrakyat yang
tergambar dalam tutur
kata, tindakan serta
tingkah laku sehari-hari.
Keenam sifat Lautan.
Luas, tidak pernah
menolak apapun yang
datang memasukinya,
menerima dan menjadi
wadah apa saja.
Sebagaimana lautan
seorang pemimpin
hendaknya luas hati dan
kesabarannya. Tidak
mudah tersinggung bila
dikritik, tidak terlena
oleh sanjungan dan
mampu menampung
segala aspirasi rakyat
dari golongan maupun
suku mana pun serta
bersifat pemaaf.
Ketujuh sifat Api.
Bersifat panas membara,
kalau disulut akan
berkobar dan membakar
apa saja tanpa pandang
bulu, tetapi juga sangat
diperlukan dalam
kehidupan. Sebagaimana
sifat api, seorang
pemimpin harus berani
menindak siapapun yang
bersalah tanpa pilih
kasih dengan berpijak
kepada kebenaran dan
keadilan .
Kedelapan sifat Angin.
Meskipun tidak tampak
tetapi dapat dirasakan
berhembus tanpa henti,
merata ke seluruh
penjuru dan tempat.
Itu saja yang bisa saya
sampaikan, TIADA
GADING YANG TAK
RETAK
Wallahualam

Renungan

Yen pinuju wayah wengi
langite terang banjur
tumengaa ing tawang.
Kita bakal nyipati
saperangane gelaring
alam.
Abyoring langit kang
sumilak sinebaran
lintang-lintang pating
krelip.
Gedhe cilik kaya wis
sengadi tinata
panggonane.
Angin sumilir ngobahake
kekayonan lan
gegodhongan kang
ngandhut aruming
gandane kekembangan.
Sing kaya mangkono
kuwi sayekti bisa
nuwuhake rasa pangrasa
tentrem ing ati kita.
Nanging luwih saka iku,
apa sing kaya mangkono
mau ora ngosikake kita
tumrap Kaluhuraning
Gusti Kang Maha Agung
kang wus mranata
sakabehing mau??
Terjemahan bebasnya
kira-kira seperti ini :
Ketika malam telah
datang kemudian kita
melihat ka angkasa yang
terang (terang yg
dimaksud disini adalah
terang karena bintang).
Kita akan melihat
sepenggal dari
penampakan alam.
Gemerlap langit yang
diterangi oleh banyaknya
bintang bintang yang
berkerlip. (Bintang)
besar (dan) (bintang)
kecil seperti sudah
tertata rapi
ditempatnya. Angin yg
berhembus sepoi-sepoi
menggerakkan
pepohonan dan
dedaunan yang
membawa aroma wangi
berbagai macam bunga.
Hal seperti itulah
sebenarnya yang bisa
menimbulkan sebuah
rasa perasaan yang
tentram di dalam bathin
kita. Bukan hanya itu,
apakah hal tersebut
masih belum juga mampu
untuk membuat kita
sadar akan Kemuliaan
Tuhan Yang Maha Agung
yang sudah menata
segalanya??
hmmmmmmmmmmmm........
mari kita coba
renungkan.

Senin, 01 Agustus 2011

Pitutur Luhur
Supaya kehidupan
berjalan baik, para
pinisepuh telah
mewariskan pitutur luhur
– petuah luhur supaya
kita semua tetap
berpegang kepada
paugeraning urip – tata
cara kehidupan luhur,
yang secara tradisi selalu
dilaksanakan dan
dihormati seluruh warga
dengan sadar dan
mantap
Petuah dan ajaran
warisan leluhur Jawa/
Nusantara sengaja
disebar kemana-mana,
tidak berupa sebuah
buku tuntunan. Ini
dimaksudkan oleh para
pinisepuh, supaya anak
cucu termasuk penulis
dan anda semua
mengerti, bahwa belajar
dan mencari ilmu itu
perlu usaha yang tekun.
Tidak jemu-jemunya para
pinisepuh menebarkan
ajaran luhur lewat sloka-
sloka, tembang-tembang,
babad, cerita tutur,
peribahasa dll, supaya
anak keturunan
dimanapun dan
kapanpun selalu ingat
untuk menjaga perilaku
yang baik dan patut,
selalu percaya diri,
berpegang teguh kepada
Budi Pekerti, tatakrama
dan tata susila, tidak
sombong, sopan dan
bersikap rendah hati –
andap asor.
Piweling/ ajaran yang
utama adalah : Tansah
eling marang Pangeran –
Selalu ingat kepada
Tuhan, sebab Gusti ora
sare – karena Tuhan
tidak tidur, artinya :
mengetahui segalanya.
Petuah lewat peribahasa
Dalam pergaulan sehari-
hari, beberapa
peribahasa dibawah ini,
kiranya masih relevan
dan bermanfaat dan bila
diperhatikan dan
dilaksanakan yang baik
dan dihindari yang jelek,
akan membuat suasana
kehidupan dimasyarakat
enak, rukun dan
menyenangkan.
Zaman Edan
Salah satu pitutur klasik
yang kondang adalah
Zaman Edan , karya
agung pujangga
Ranggawarsita, sebagai
berikut :
Amenangi zaman edan
Mengalami zaman edan/
gila
Ewuh aya ing pambudi
Serba sulit menentukan
perilaku
Melu edan nora tahan
Mau ikutan berbuat gila,
tak sampai hati
Yen tan melu anglakoni
Kalau tak ikutan
Boya keduman milik
Tidak kebagian rejeki
( uang, harta)
Kaliren wekasanipun
Jadinya kelaparan
Dilalah karsa Allah
Sudah menjadi kehendak
Tuhan
Begja-begajne kang lali,
luwih begja kang eling
lan waspada
Seberapapun untung
yang didapat oleh orang
yang lagi lupa, masih
lebih bahagia orang yang
sadar dan waspada.
Melecehkan kebenaran
Ada zaman yang
menyedihkan bagi orang
baik-baik, ketika
kebenaran dan orang
baik-baik dilecehkan,
seperti pada ungkapan
ini :
Wong bener thenger-
thenger,
Wong salah bungah-
bungah,
Wong apik ditampik-
tampik.
Artinya :
Orang benar jadi susah,
Orang salah malahan
senang hidupnya,
Orang baik tidak
diterima bahkan diusir.
Dhandhang diunekake
kuntul, kuntul diunekake
dhandhang.
Yang jahat dibilang baik,
yang baik dikatakan
jahat.
Ini merupakan gambaran
keadaan yang rancu,
dimana nilai-nilai moral
kejangkitan penyakit.
Sindiran kepada orang
tak bermutu
Ada saja orang tak
bermutu dizaman
apapun, orang-orang
yang berlagak sok pintar.
Contohnya :
Kakehan gludhug kurang
udan.
Kebanyakan guntur,
hujannya sedikit. Artinya
kebanyakan ngomong,
yang benar sedikit.
Kegedhen endhas kurang
uteg.
Kebesaran kepala,
otaknya kurang.
Alihan gung
Lagaknya kaya orang
gedean, bodoh merasa
pintar.
Merak kecancang
Bergaya anggun bak
burung merak.
Malang kadhak
Berjalan gaya kesana
kemari seperti itik.
Ini adalah gambaran
orang yang mendem
drajad, pangkat lan
semat.
Orang yang mabuk
kekuasaan, kedudukan,
pangkat dan kekayaan
materi.
Murang kara adalah
orang yang berperilaku
tidak baik seperti
koruptor, manipulator,
pemeras,yang menyalah
gunakan kedudukan
untuk mencari uang yang
tidak halal.
Micakake wong melek
Orang yang tidak malu
atas perbuatannya yang
tidak baik, dia anggap
semua orang itu buta,
tidak tahu akan
perbuatannya yang
tercela seperti
menggerogoti uang
negara, memeras dsb.
Mungal mungil adalah
orang yang tak punya
pendirian.
Ngalem legine gulo
Memuji manisnya gula.
Dengan menyanjung
orang kaya/berpangkat
mengharapkan diberi
sesuatu.
Ngantuk nemu kethuk.
Ini gambaran orang
malas, tanpa bekerja
dapat rejeki.
Anjabung alus
Menipu dengan cara
halus.
Keplok ora tombok
Orang yang mencela
orang lain dan tidak
membantu.
Ilang jarake, kari jaile
Hilang sudah sifat baik,
yang ada hanya iri dan
dengki.
Tingkah laku orang-
orang dinegeri kacau.
Pada sebuah negeri yang
tatanannya lagi kacau,
diingatkan : Waspada,
ada orang atau
kelompok yang tidak
terpuji perilakunya,
seperti :
Ambondhan tanpo ratu
Tidak menghormati
tatanan/peraturan,
ulahnya mengacau.
Ngalasake negoro..
Negara dianggap hutan,
berbuat seenaknya
sendiri.
Mampang mumpung
Berbuat semaunya
sendiri.
Alesus gumeter
Sengaja menyebarkan
berita yang mengacau.
Sawat ambalang kayu
Dinegeri yang
tatanannya baru sakit,
ada saja peramal yang
senangnya mengeluarkan
ramalan-ramalan, meski
kebanyakan ramalannya
tidak benar.
Setan nggowo ting
Setan yang berkeliaran
membawa lentera,
artinya ada orang yang
berkeliaran kesana
kesini untuk menghasut
dan berbuat jahat.
Caca upa
Berbuat jahat supaya
terjadi permusuhan, lalu
menyediakan racunnya –
Raja wisuna.
Bahni maya pramana
Melakukan kampanye
busuk ( black campaign)
sambil mencerca dan
memaki lawannya.
Arep jamure, emoh
watange
Pemalas, maunya hidup
enak ,tetapi tidak mau
bekerja keras.
Gecul kumpul
Kumpulan para penjahat.
Hadigang
Munculnya para
pemimpin yang merasa
kuat.
Hadigung
Merasa besar dan kuasa.
Hadiguna
Merasa pandai.
Sementara itu , banyak
anak buahnya, pejabat
dibawahnya yang
tindakannya tidak punya
malu :
Rai gedheg.
Mereka suka memeras
kawula yang kebanyakan
juga hidup susah, sampai
kawula tak punya apa-
apa, diibaratkan seperti :
Pitik trondhol dibubuti .-
Ayam yang bulunya
jarang, masih juga
dibubuti bulunya hingga
plonthos, habis semua
bulunya.
JagadKejawen,
Suryo S. Negoro

Budi Pekerti

Budi Pekerti
Secara umum Budi
Pekerti berarti moral
dan kelakuan yang baik
dalam menjalani
kehidupan ini.
Ini adalah tuntunan
moral yang paling
penting untuk orang
Jawa tradisional. Budi
Pekerti adalah induk dari
segala etika ,tatakrama,
tata susila, perilaku baik
dalam pergaulan ,
pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari. Pertama-
tama budi pekerti
ditanamkan oleh orang
tua dan keluarga
dirumah, kemudian
disekolah dan tentu saja
oleh masyarakat secara
langsung maupun tidak
langsung.
Pada saat ini dimana
sendi-sendi kehidupan
banyak yang goyah
karena terjadinya erosi
moral,budi pekerti masih
relevan dan perlu
direvitalisasi.
Budi Pekerti yang
mempunyai arti yang
sangat jelas dan
sederhana, yaitu :
Perbuatan( Pekerti) yang
dilandasi atau dilahirkan
olehPikiran yang jernih
dan baik ( Budi).
Dengan definisi yang
teramat gamblang dan
sederhana dan tidak
muluk-muluk, kita
semua dalam menjalani
kehidupan ini semestinya
dengan mudah dan arif
dapat menerima
tuntunan budi pekerti.
Budi pekerti untuk
melakukan hal-hal yang
patut, baik dan
benar.Kalau kita berbudi
pekerti, maka jalan
kehidupan kita paling
tidak tentu selamat,
sehingga kita bisa
berkiprah menuju ke
kesuksesan hidup,
kerukunan antar sesama
dan berada dalam
koridor perilaku yang
baik.
Sebaliknya, kalau kita
melanggar prinsip-prinsip
budi pekerti, maka kita
akan mengalami hal-hal
yang tidak nyaman, dari
yang sifatnya ringan,
seperti tidak disenangi/
dihormati orang lain,
sampai yang berat
seperti : melakukan
pelanggaran hukum
sehingga bisa dipidana.
Penanaman Budi Pekerti
Esensi Budi Pekerti,
secara tradisional mulai
ditanamkan sejak masa
kanak-kanak, baik
dirumah maupun
disekolah, kemudian
berlanjut dalam
kehidupan dimasyarakat.
Dirumah dan keluarga
Sejak masa kecil dalam
bimbingan orang tua,
mulai ditanamkan
pengertian baik dan
benar seperti etika,
tradisi lewat dongeng,
dolanan/permainan
anak-anak yang
merupakan cerminan
hidup bekerjasama dan
berinteraksi dengan
keluarga dan lingkungan.
Berperilaku yang baik
dalam keluarga amat
penting bagi
pertumbuhan sikap anak
selanjutnya. Dari kecil
sudah terbiasa
menghormat orang tua
atau orang yang lebih
tua, misalnya : jalan
sedikit membungkuk jika
berjalan didepan orang
tua dan dengan sopan
mengucap : nuwun sewu
( permisi), nderek
langkung ( perkenankan
lewat sini).
Selain berperilaku halus
dan sopan, juga
berbahasa yang baik
untuk menghormati
sesama, apakah itu
bahasa halus ( kromo)
atau ngoko ( bahasa
biasa). Bahasa Jawa yang
bertingkat bukanlah hal
yang rumit, karena
unggah ungguh basa
( penggunaan bahasa
menurut tingkatnya)
adalah sopan santun
untuk menghormat
orang lain.
Bahasa kromo dan ngoko
Pada dasarnya ada dua
tingkatan dalam bahasa
Jawa,yaitu : Kromo,
bahasa halus dan ngoko,
bahasa biasa. Bahasa
kromo dipakai untuk
menghormat orang tua
atau orang yang perlu
dihormat, sedangkan
ngoko biasanya dipakai
antar teman.
Semua kata yang dipakai
dalam dua tingkat
bahasa tersebut
berbeda, contoh :
Bahasa Indonesia : Saya
mau pergi.
Kromo : Kulo
bade kesah.
Ngoko : Aku
arep lunga.
Dalam percakapan
sehari-hari, orang tua
kepada anak memakai
ngoko, sedang anaknya
menggunakan kromo.
Dalam pergaulan dipakai
pula bahasa campuran
yang memakai kata-kata
dari kromo dan ngoko
dan ini lebih mudah
dipelajari dalam praktek
dan sulit dipelajari
secara teori.
Ora ilok, suatu kearifan
Orang tua zaman dulu
sering bilang : ora
ilok,artinya tidak baik,
untuk melarang
anaknya.Jadi anak tidak
secara langsung dilarang,
apalagi
dimarahi.Ungkapan
tersebut dimaksudkan ,
agar si anak tidak
melakukan perbuatan
yang tidak sopan atau
mengganggu
keharmonisan alam.
Misalnya ungkapan : Ora
ilok ngglungguhi bantal,
mengko wudhunen
(Tidak baik menduduki
bantal , nanti bisulan).
Maksudnya supaya tidak
menduduki bantal,
karena bantal itu alas
kepala. Meludah
sembarang tempat atau
membuang sampah tidak
pada tempatnya, juga
dibilang ora ilok, tidak
baik. Tempo dulu, orang
tua enggan menjelaskan,
tetapi sebenarnya itu
merupakan kearifan.
Lebih baik melarang
dengan arif, dari pada
dengan cara keras.
Tembang yang bermakna
Pada dasarnya,
pendidikan informal
dirumah, dikalangan
keluarga adalah
ditujukan kepada
harapan terbaik bagi
anak asuh. Coba
perhatikan ayah atau ibu
yang meninabobokkan
anak dengan kasih
sayang melantunkan
tembang untuk
menidurkan anak , isinya
penuh permohonan
kepada Sang Pencipta,
seperti tembang : Tak
lelo-lelo ledung, mbesuk
gede pinter sekolahe,
dadi mister, dokter,
insinyur. ( Sayang, nanti
sudah besar pintar
sekolahnya, jadi sarjana
hukum, dokter atau
insinyur).
Atau doa dan
permohonan yang lain :
Mbesuk gede, luhur
bebudhene,jumuring ing
Gusti, angrungkubi
nagari ( Bila sudah
dewasa terpuji budi
pekertinya,
mengagungkan Tuhan
dan berbakti kepada
negara).
Pendidikan tradisional
zaman dulu mengandung
kesabaran, nerimo ing
pandhum, pasrah, ayem
tentrem, tansah eling
marang Pangeran ( selalu
dengan sabar menerima
dan mensyukuri
pemberian Tuhan,
pasrah. Pengertian
pasrah adalah tekun
berusaha dan
menyerahkan keputusan
kepada Tuhan.Hati
tenang tentram, selalu
ingat kepada
Tuhan).Perlu digaris
bawahi bahwa
kepercayaan orang Jawa
tradisional kepada Tuhan
itu sudah mendarah
daging sejak masa kuno,
sehingga anak-anak Jawa
sejak kecil sudah sering
mendengar kata-kata
orang tua : Kabeh sing
neng alam donya iku ana
margo kersaning Gusti.
( Semua yang ada didunia
ini ada karena kehendak
Tuhan).Sehingga bagi
orang Jawa tradisional,
apapun yang terjadi,
akan selalu pasrah dan
mengagungkan Gusti/
Tuhan. Itu sudah menjadi
watak bawaan yang
mendarah daging.
Biasanya ketika anak
mulai berumur lima
tahunan, secara naluri
mulai diterapkan ajaran
unggah-ungguh, sopan
santun, etika,
menghormati orang tua
dan orang lain.
Inkulturisasi, penanaman
etika ini sangat penting
karena menjadi dasar
supaya si anak hingga
dewasa dapat membawa
diri dan diterima dalam
pergaulan dimasyarakat,
mampu bersosialisasi dan
punya budaya malu.
Punya sikap
mendahulukan
kepentingan orang lain,
peka dan peduli kepada
sekeliling dan
lingkungan. Punya
kebiasaan hidup rukun
dan damai, penuh kasih
sayang dan hormat
dilingkungan keluarga
dan masyarakat.
Penanaman sikap sejak
dini ini penting karena
akan merasuk dalam
rasa, sehingga
kepekaannya tidak
mudah hilang.
Peduli Lingkungan
Pendidikan yang
mengarah kepada peduli
dan kasih terhadap
lingkungan dan alam,
juga sudah dimulai sejak
usia belia.Anak-anak
diberi pengertian untuk
tidak bersikap
sewenang-wenang
kepada binatang dan
tanaman dan juga
menjaga kebersihan
alam, tidak merusak
alam.
Anak kecil yang
dirumahnya punya
binatang peliharaan
seperti anjing, kucing,
burung, selalu diberitahu
oleh orang tuanya untuk
merawat nya dengan
baik, memberi makan
yang teratur, dijaga
kebersihannya,
kandangnya juga bersih
dan tidak boleh
diperlakukan dengan
sewenang-wenang dan
justru harus dilindungi
dan dikasihi.
Tanaman dan pepohonan
juga harus dirawat
dengan baik, disiram
setiap sore, kadang-
kadang diberi pupuk,
dijaga supaya tumbuh
subur dan sehat dan
cantik
penampilannya ,sehingga
enak dipandang.
Tanaman yang dirawat
akan membalas kebaikan
kita, daunnya, ,
bunganya, buahnya,
kayunya, akarnya, bisa
memberi faedah yang
berguna.
Bumi tempat kita
berpijak, juga harus
dilindungi, diurus yang
baik, jangan asal saja
menggali-gali
tanah ,kalau memang
tidak ada tujuan yang
bermanfaat.Sumber air
juga harus dijaga, tidak
boleh dikotori.
Prinsipnya, kita harus
dengan sadar dan sebaik-
baiknya merawat,
menggunakan dan
mensyukuri semua
pemberian alam dan
Sang Pencipta.
Pendidikan formal
Selain pendidikan non-
formal yang berkembang
dan berpengaruh positif,
pendidikan formal tentu
saja mempunyai peran
sangat penting.Anak
dididik supaya cerdas
dan punya budi pekerti.
Sejak ditaman bermain/
Play group, TK,SD, anak
diperkenankan dan
dibiasakan bersosialisasi,
ditanamkan etika, sopan
santun, kebersihan, rasa
kebersamaan, rasa
kebersamaan dialam
sebagai satu kesatuan
kosmos, ditanamkan rasa
solidaritas dan kasih
sayang demi keselarasan,
keseimbangan dan
perdamaian.
Tentu juga diajarkan
nilai-nilai luhur yang
terdapat dalam tradisi
dan adat istiadat.
Dimasa penjajahan dulu,
sekolah-sekolah pribumi
seperti Taman Siswa,
menanamkan pendidikan
yang penuh dengan
semangat juang dan
nasionalisme, persatuan
dan kesatuan dalam
melawan penjajah.
Etika Pergaulan
Sebagai bangsa yang
berbudaya, sebaiknya
semua pihak
menampilkan sikap yang
santun dalam pergaulan,
membuat orang lain
senang, dihargai. Orang
itu senang bila dihargai,
disapa dengan kata-kata
yang baik, termasuk
wong cilik, orang
ekonomi lemah.Wong
cilik akan santun kepada
orang yang menghargai
mereka. Orang santun,
meski derajatnya tinggi,
tidak sombong, ini orang
yang berbudaya.Orang
yang berperilaku baik,
berbahasa baik, berbudi
baik, selain dihargai
orang lain, secara pribadi
juga untung, yaitu akan
mengalami peningkatan
taraf kejiwaannya,
mengalami kemajuan
batiniah.
Pelajaran dari cerita
wayang
Cerita yang bersumber
dari pewayangan juga
penting untuk
pendidikan budi pekerti
secara umum.
Bagi orang Jawa
tradisional, apa yang
dikisahkan dalam
wayang adalah
merupakan cermin dari
kehidupan, oleh karena
itu wayang sangat
populer di Jawa sampai
saat ini.
Pelajaran yang bisa
ditarik dari pewayangan
adalah , antara lain :
1. Didunia ini ada baik dan
jahat, pada akhirnya
yang baik yang menang,
tetapi setiap saat yang
jahat akan berusaha
untuk menggoda lagi.
2. Ikutilah contoh dari sikap
hidupPandawa, lima
satria putra Pandu yaitu
Yudistira, Bima, Arjuna,
Nakula, Sadewa dan
satria-satria yang lain
yang mempunyai watak
luhur, jujur, sopan.
Mereka berjuang demi
kebenaran, untuk
kesejahteraaan rakyat
dan negara. Mereka
dengan tekun dan ikhlas
mendalami spiritualitas,
kebatinan. Mereka
menggunakan
kemampuan,
kesaktiannya untuk
tujuan yang mulia. Satria
itu orang yang berbudi
pekerti, berwatak luhur
dan bertanggung jawab.
Jangan mencontoh sikap
paraKorawa,seratus
orang putra
Destarata,yaitu
Duryudana dan adik-
adiknya beserta kroni-
kroninya. Mereka itu
tidak jujur, serakah
mencari kekayaan
materi dan kekuasaan,
sikapnya kasar, tidak
sopan, culas.Mereka
digambarkan sebagai
raksasa. Raksasa dalam
bahasa Jawa adalah Buto
artinya buta, tidak bisa
membedakan yang baik
dan yang jahat, yang
salah dan yang benar.
4. Dari epoch Ramayana,
Prabu Rama, Anoman
dan anah buahnya punya
watak satria luhur,
sebaliknya Rahwana,
Sarpakenaka adalah
raksasa-raksasa yang
rakus dan keji, tanpa
rasa kemanusiaan.
5. Penghuni Alam Raya ini
tidak hanya manusia,
hewan dan mahluk yang
kasat mata, tetapi juga
ada mahluk-mahluk lain
yang biasanya disebut
mahluk halus, ada yang
baik dan ada yang jahat
wataknya.
6. Ada alam Kadewatan
yang dihuni dewa dewi
yaitu di Kahyangan.
Penguasa Jagat Raya
adalah Sang Hyang
Wenang yang dalam
pelaksanaannya memberi
wewenang kepada
Batara Guru.
7. Dalam hidupnya manusia
selalu mensyukuri berkah
dan anugerah Tuhan,
selalu berdoa dan
mengagungkan Tuhan,
Sang Pencipta.Garis
kehidupan manusia
sesuai ketentuan yang
diketahui dan diizinkan
Tuhan.Titah bisa
berkomunikasi dengan
Sang Penguasa Jagat
Raya, Tuhan melalui
perantaraan dewa dewi
ataupun secara langsung.
Ini tentu merupakan
anugerah Gusti kepada
titahnya yang terpilih,
tidak sembarang
orang.Pemberitahuan
Ilahi juga bisa diterima
melalui wahyu secara
langsung ataupun lewat
mimpi.Dalam cerita
wayang, seseorang bisa
dikontak oleh utusan
Kahyangan setelah
bertapa ditempat yang
sepi untuk beberapa saat
(.Dewa-dewi dalam
pengertian lain bisa
disebut Malaikat atau
Angels).
8. Manusia yang sudah
diberi kesempatan untuk
menjalani kehidupan
dibumi ini oleh Sang
Pencipta, tidak layak
kalau menyia-nyiakan
hidupnya. Dia harus
menjadi manusia yang
berbudi pekerti,
melaksanakan darma
anak manusia untuk
memayu hayuning
bawana . ( Melestarikan
bumi dan mempercantik
kehidupan
dibumi.)
.
Legenda –legenda tanah
Jawa menggambarkan :
1. Adanya raja-raja dan
penguasa yang adil dan
tidak adil;ada yang baik,
bijak, tetapi ada juga
yang bengis dan kejam.’
2. Kejujuran dan kelicikan.
3. Pahlawan dan
pengkhianat
4. Negeri aman, adil
makmur dan negeri yang
serba semrawut dan
kacau.
5. Kekuasaan untuk rakyat
dan penyalahgunaan
kekuasaan.
6. Masyarakat adil makmur
tata tentram kerta
raharja adalah suasana
kehidupan masyarakat
yang didambakan orang
Jawa.
Tatakrama dan Tata
Susila
Tatakrama dan Tata
Susila juga tak terlepas
dari budi pekerti.
Berlaku sopan,
bertatakrama yang
meliputi sikap badan,
cara duduk, berbicara
dll. Misalnya dengan
orang tua berbahasa
halus/kromo, dengan
teman berbahasa ngoko.
Bahasa Jawa memang
unik, dengan mudah bisa
menunjukkan sifat
tatakrama seseorang.
Menghormati orang tua,
guru, pinisepuh adalah
wajib, tetapi tidak
berarti yang muda tidak
dihormati. Hormat
kepada orang lain itu
satu keharusan.
Itu kesemuanya
termasuk dalam Tata
Susila- etika moral, yang
juga meliputi :
Jujur, tidak menipu,
welas asih kepada
sesama. Berkelakuan
baik tidak melakukan Mo
Limo, yaitu : Main/
berjudi; madon/ main
perempuan atau
selingkuh;mabuk karena
minuman keras;madat
menggunakan narkoba
dan maling .Tentu saja
tindakan jahat yang lain
seperti membunuh,
menista,
mengakali,memeras,
menyuap, melanggar
hukum dan berbuat
kejam ,harus tidak
dilakukan.
2. Berperilaku baik dengan
menghindari perbuatan
salah, supaya nama baik
tetap terjaga dan supaya
tidak kena malu.Terkena
malu bagi orang Jawa
tradisional adalah
kehilangan
kehormatan.Ada pepatah
Jawa menyatakan :
Kehilangan semua harta
milik itu tidak
kehilangan apapun;
kehilangan nyawa
artinya kehilangan
separoh hidup kita;
tetapi kalau kehilangan
kehormatan artinya
kehilangan semuanya.
3. Memelihara kerukunan,
bebas dari konflik
diantara keluarga,
tetangga, kampung,
desa, selanjutnya
ditingkat negara dan
dunia, dimana hubungan
harmonis antar manusia
teramat penting.
Kerusakan dan
kekacauan yang timbul
didunia ini, yang paling
besar adalah
dikarenakan oleh sikap
manusia’Ingatlah
pepatah : Rukun agawe
santoso artinya : Rukun
membuat kita sehat
kuat.
4. Bersikap sabar, nrimo
artinya menerima
dengan ikhlas dan sadar
jalan kehidupan kita dan
tidak perlu iri kepada
sukses orang lain Ingin
hidup sukses harus
berusaha dengan keras
dan rajin dan mohon
restu Tuhan, hasilnya
terserah Tuhan.
5. Tidak bersikap egois
yang hanya
mementingkan diri
sendiri. Ada petuah : Sepi
ing pamrih, rame ing
gawe.artinya bertindak
tanpa pamrih dan selalu
siap bekerja demi
kepentingan masyarakat
dan kesejahteraan
umat.Sikap yang
demikian ,mudah
menimbulkan tindakan
ber-gotong royong, baik
dalam lingkungan kecil
maupun besar.
6. Gotong Royong adalah
kerjasama saling
membantu dan hasilnya
sama-sama dinikmati. Ini
bisa berlaku diskop kecil
seperti antar tetangga
kampung yang
merupakan kebiasaan
yang sudah berjalan
sejak masa kuno. Yang
digotong royongkan
antara lain : sama-sama
membersihkan jalan
desa, memperbaiki pra
sarana seperti jalan
desa, saluran air, balai
desa dsb.Ada juga yang
bergotong royong ramai-
ramai membangun
rumah seorang warga dll.
Jadi pada intinya gotong
royong adalah kerjasama
antar beberapa pihak
yang menghasilkan nilai
lebih dipelbagai bidang
yang dikerjakan bersama
tersebut. Dasar gotong
royong adalah sukarela
dan untuk kepentingan
bersama yang meliputi
bidang-bidang
perawatan,
pembangunan, produksi
dll.Tiap peserta akan
menangani bidang
pekerjaan yang
merupakan
kemahirannya dan itu
akan bersinerji dengan
ketrampilan peserta lain
dan “proyek” akan
berjalan
lancar.Berdasarkan
pengalaman yang sukses
dari gotong royong
lingkup kecil, gotong
royong bisa dipraktekkan
berupa sinerji yang
berskala nasional,
regional ,bahkan
internasional.
Kembali ke Budi Pekerti
Pada saat keprihatinan
melanda kehidupan
dinegeri tercinta ini dan
itu sebab pokoknya
adalah kemerosotan
moral dan hukum yang
sulit ditegakkan ,
kebenaran diplintir , rasa
malu hilang entah
kemana, mana yang baik
mana yang buruk
dikaburkan, tata susila
tak diperhitungkan.Lalu
dimana pula kejujuran?
Yang lagi ngetrend pada
saat ini adalah janji-janji,
terutama janjinya para
politikus. Ini katanya
zaman krisis multi
dimensi, kalau orang
dulu bilang :Ini zaman
edan !
Dalam keadaan sulit
seperti apapun, tentu
ada jalan keluarnya,
tidak semua orang
bersifat jelek, tidak
semua pemimpin lupa
diri, ada masih anak
bangsa yang berkwalitas,
jujur, pandai, trampil,
trengginas,berani hidup
sederhana, dalam
perilaku dan tindakannya
didasari nurani dan
berkah Tuhan Yang Maha
Pengasih dan
Penyayang . Inilah anak
bangsa, satria bangsa
yang mumpuni dan akan
mrantasi gawe,
mengentaskan bangsa
dan negara ini dari
keterpurukan dan
membawa kekehidupan
yang lebih baik ,
sejahtera, aman, adil dan
makmur.
Kalau kita merenung
dengan hening, berbicara
dengan nurani, tiada
sedikit keraguan
bahwasanya Budi Pekerti
yang sarat dengan ajaran
luhur moral dan etika
dan kepasrahan kepada
Tuhan, merupakan resep
mujarab supaya bangsa
dan negara terlepas dari
segala keruwetan yang
dihadapi ( Ngudari ruwet
rentenge bangsa lan
negara ).
Krisis yang dihadapi akan
ditanggulangi dengan
baik bila kita semua,
terutama mereka yang
menjadi pemimpin,
priyayi, birokrat, dengan
sadar dan mantap,
melaksanakan semua
tindakan dengan dasar
budi pekerti.
Budi Pekerti yang
merupakan kearifan
lokal, pada dasarnya
mengandung nilai-nilai
universal.
Budi Pekerti akan
membangkitkan
kepribadian yang
berkwalitas : tanggap
( peka), tatag ( tahan
uji), dan tanggon ( dapat
diandalkan).
JagadKejawen,
Suryo S. Negoro